Pertama Korban Trump di ASEAN: Bahaya untuk Ribuan Orang

by -28 Views

Pusat perawatan kesehatan di perbatasan Thailand-Myanmar menghadapi penutupan setelah bantuan asing yang telah membantu pendanaan fasilitas tersebut dipangkas oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Komite Penyelamatan Internasional (IRC) telah memerintahkan penutupan klinik tersebut, mengakibatkan puluhan ribu pengungsi Myanmar yang mendapat perawatan di sana menghadapi ancaman. Beberapa pasien telah dipulangkan, termasuk wanita hamil dan pasien yang membutuhkan oksigen, serta sistem distribusi air dan pengelolaan sampah kamp juga terdampak. Sejumlah pasien yang sakit parah masih dirawat di rumah sakit Mae La, dengan pasokan yang berkurang karena biasanya menerima sekitar 100 pasien rawat jalan per hari. Dampak dari pembekuan bantuan pembangunan AS oleh Trump telah membuat sektor bantuan global kacau, dengan ketidakpastian mengenai pelayanan kesehatan di sembilan kamp yang menampung sekitar 100.000 orang yang terkena dampak. Menurut Nai Aue Mon dari Yayasan Hak Asasi Manusia Monland, kekhawatiran meningkat karena para pengungsi sangat bergantung pada bantuan untuk layanan kesehatan sehari-hari mereka. Semua ini menyoroti pentingnya dukungan kemanusiaan yang terus berlanjut untuk memastikan kebutuhan dasar pengungsi terpenuhi.