Bahaya di Jawa Tengah: Respons Kepala BMKG

by -35 Views

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati memperingatkan tentang potensi bencana hidrometeorologi yang mengancam Jawa Tengah. Dalam sebuah rapat koordinasi yang dipimpin oleh Penjabat Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana, Dwikorita mengingatkan tentang kemungkinan cuaca ekstrem yang akan melanda wilayah tersebut dalam beberapa hari ke depan. BMKG telah melakukan kunjungan ke lapangan untuk mengevaluasi kondisi terkini dan memberikan panduan mengenai langkah-langkah mitigasi bencana.

Dikarenakan potensi puncak musim hujan hingga Februari 2025, Dwikorita menekankan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat dan pemerintah daerah. Dia menjelaskan bahwa intensitas curah hujan di Jawa Tengah dipengaruhi oleh beberapa faktor atmosfer global dan astronomis, yang dapat memicu bencana seperti banjir, tanah longsor, banjir rob, dan angin kencang, terutama di daerah rawan seperti Pekalongan, Batang, dan Boyolali.

Selain itu, BMKG juga memperingatkan tentang potensi banjir rob di pesisir utara dan selatan Jawa Tengah. Dwikorita menegaskan bahwa upaya mitigasi bencana harus dilakukan secara menyeluruh dan melibatkan semua pihak, termasuk pemerintah daerah, TNI, Polri, dan masyarakat. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah mengambil langkah-langkah antisipasi, seperti memetakan jalur evakuasi dan meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat.

Dalam peringatan dini BMKG, Dwikorita memprediksi curah hujan tinggi di sebagian besar wilayah Jawa Tengah dan potensi banjir rob di pesisir utara pada tanggal 31 Januari 2025. Masyarakat diimbau untuk waspada terhadap tanda-tanda awal bencana, seperti retakan tanah dan pohon miring, dan menghindari aktivitas di dekat pantai saat terjadi pasang tinggi atau gelombang besar. Kolaborasi dan koordinasi antara BMKG, pemerintah daerah, dan masyarakat diharapkan dapat meminimalkan dampak bencana yang mungkin terjadi.