Militer Amerika Serikat (AS) membuat keputusan penting dengan menempatkan Rudal Typhon di Filipina awal tahun ini, diungkapkan dalam wawancara oleh Mayor Jenderal Marcus Evans. Sistem rudal Typhon memungkinkan latihan gabungan antara pasukan AS dan Filipina dilakukan pada bulan April, serta dipersiapkan untuk potensi penggunaan persenjataan canggih di masa mendatang di Indonesia. Rudal Typhon dilihat sebagai bagian penting dari kerja sama militer di kawasan Indo-Pasifik dalam menghadapi ketegangan dengan China. Panglima militer Filipina, Jenderal Romeo Brawner Jr., bahkan menginginkan sistem rudal tersebut tetap berada di negaranya ‘selamanya’. Meskipun awalnya dijadwalkan meninggalkan Filipina, tiga pejabat Filipina mengungkapkan bahwa sistem ini akan tetap berada tanpa batas waktu. Kerja sama pertahanan AS-Filipina termasuk dalam Perjanjian Kerja Sama Pertahanan yang Ditingkatkan (EDCA) yang memungkinkan pasukan AS untuk mengakses pangkalan militer Filipina. Dalam konteks tekanan dari China atas sengketa teritorial, kerja sama kedua negara terus meningkat dengan latihan gabungan yang ditujukan untuk meningkatkan kesiapan tempur. Menteri Luar Negeri China juga menyoroti keberadaan rudal AS di wilayah tersebut yang dinilai dapat merusak perdamaian. Namun, Evans menekankan bahwa kerja sama militer AS-Filipina akan terus berkembang melalui latihan gabungan yang lebih besar dan kompleks.
Penemuan Rudal Typhon di RI: Info Menjanjikan!
