“Perang Dunia: Perubahan Taktik Menjanjikan”

by -50 Views

Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan bahwa perkembangan dunia telah mengubah wajah perang. Saat ini, perang bukan lagi menggunakan senjata api, tetapi melibatkan teknologi, terutama dalam perdagangan chip. Dalam diskusi dengan Ray Dalio, pendiri Bridgewater Associates dan anggota Global Advisory Board DEN, Luhut menegaskan bahwa negara yang berhasil menguasai teknologi chip akan menjadi pemenang di masa depan. Dia juga menyoroti masalah potensial jika negara-negara produsen chip tidak bersedia menjualnya ke negara lain, yang dapat berdampak besar pada ketersediaan teknologi global.

Sebagai contoh, ketika Amerika Serikat membatasi ekspor semikonduktor ke China pada Oktober 2023, hal tersebut mencerminkan bagaimana perang modern telah beralih dari senjata fisik ke teknologi. Di sisi lain, China mulai meningkatkan investasinya dalam teknologi sendiri untuk mengurangi ketergantungan pada luar negeri. Luhut juga menyoroti pentingnya Indonesia tidak hanya berdiam diri dalam konteks ini, terutama dengan negara tetangga yang sudah lebih maju dalam industri teknologi. Dia menekankan bahwa Indonesia memiliki potensi untuk bersaing, tetapi konsistensi dalam regulasi dan kebijakan menjadi tantangan utama.

Dengan menjaga kepastian hukum, regulasi yang konsisten, serta kebijakan yang transparan, akuntabel, dan efisien, Luhut yakin Indonesia dapat memainkan peran penting dalam industri teknologi global. Tantangan terbesar adalah bagaimana Indonesia dapat menarik investasi strategis dengan kebijakan yang tepat dan menjaga kredibilitasnya dengan janji yang ditepati. Kehadiran Malaysia yang telah menciptakan Zona Ekonomi Khusus menjadi pijakan bagi Indonesia untuk terus berupaya meningkatkan daya saingnya dalam industri teknologi global.