“Serangan ‘Mematikan’ AS: Dominasi China yang Ngeri”

by -51 Views

Amerika Serikat (AS) tengah menyelidiki industri galangan kapal China sebagai bagian dari sanksi perdagangannya. Penyelidikan diluncurkan oleh Perwakilan Dagang AS (USTR) Katherine Tai atas permintaan Serikat Pekerja Baja AS dan empat serikat pekerja AS lainnya berdasarkan Undang-Undang Perdagangan tahun 1974. AS mempunyai wewenang untuk menghukum negara asing yang terlibat dalam tindakan yang dianggap tidak masuk akal atau membebani perdagangan Washington.

Para penyelidik menemukan bahwa China berupaya mendominasi industri perkapalan dan maritim dengan cara-cara yang dianggap tidak fair, seperti dukungan finansial, hambatan bagi perusahaan asing, transfer teknologi paksa, dan pencurian kekayaan intelektual. Data menunjukkan bahwa pangsa China dalam industri pembuatan kapal global telah meningkat pesat menjadi lebih dari 50% pada tahun 2023, sebagian besar dibantu oleh subsidi pemerintah.

Industri pembuatan kapal AS yang dulu dominan kini telah melihat pangsa mereka menyusut drastis, sementara Korea Selatan dan Jepang menjadi pembuat kapal terbesar berikutnya. USTR dijadwalkan akan merilis temuan penyelidikannya, dan tindakan selanjutnya kemungkinan akan dilakukan setelah periode komentar publik. Penargetan China terhadap sektor maritim dan pembuatan kapal dinilai sebagai hambatan besar bagi revitalisasi industri AS di sektor-sektor ini.

Langkah-langkah penindakan terhadap China dalam hal ini merupakan bagian dari upaya pemerintahan AS untuk mengurangi dominasi China dengan kembali menerapkan tarif-tarif era Trump dan memberlakukan kontrol ekspor yang lebih ketat. Ahli-ahli memperkirakan bahwa membangun kembali industri maritim AS akan memakan waktu puluhan tahun dan membutuhkan investasi besar. Para pihak sepakat bahwa tarif saja tidak akan cukup, dan proses perbaikan industri ini tidak akan berjalan dengan cepat.