Data perdagangan China pada bulan Desember 2024 mengejutkan dengan pertumbuhan yang jauh melampaui ekspektasi. Ekspor dan impor negara tersebut meningkat secara signifikan dibanding ramalan pasar. Menurut data Bea Cukai China yang dirilis pada Senin (13/1/2025), ekspor pada bulan Desember tumbuh sebesar 10.7% dalam dolar AS dari tahun sebelumnya, melampaui prediksi pertumbuhan 7.3%. Sementara itu, impor naik 1.0% dari tahun sebelumnya setelah mengalami kontraksi selama dua bulan sebelumnya.
Kenaikan ini diyakini dipicu oleh stimulus pemerintah yang diberikan sejak akhir September untuk mendukung ekonomi yang mengalami krisis, terutama sektor properti. Perkiraan para analis menunjukkan bahwa impor akan terus pulih berkat permintaan yang meningkat untuk komoditas industri. Meskipun China telah melakukan pemangkasan suku bunga kebijakan dan langkah lainnya, namun stimulus tambahan mungkin diperlukan untuk mengatasi deflasi.
Pertumbuhan ekspor, meskipun menjadi cahaya terang di tengah ketegangan perdagangan dengan AS dan Uni Eropa, bisa terancam setelah terpilihnya kembali Presiden AS Donald Trump. Keprihatinan tentang kenaikan tarif ekspor China menjadi masalah utama yang harus dihadapi. Oleh karena itu, para pembuat kebijakan diharapkan menyimpan sejumlah dana stimulas untuk mengantisipasi dampak yang mungkin terjadi. Hal ini diungkapkan oleh beberapa ahli ekonomi terkemuka yang mengamati situasi perdagangan saat ini.