“Mengungkap Tsunami Selat Sunda: Penemuan Terbaru”

by -5 Views
“Mengungkap Tsunami Selat Sunda: Penemuan Terbaru”

Peneliti dari Pusat Riset Kebencanaan Geologi, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Nuraini Rahma Hanifa mengingatkan masyarakat tentang potensi bencana gempa megathrust di wilayah selatan Jawa. Menurutnya, bencana ini bisa memicu tsunami dengan skala serupa seperti yang terjadi di Aceh. Dalam upaya mitigasi risiko, Rahma menekankan pentingnya untuk para pemangku kepentingan dan masyarakat luas bekerja sama dengan cermat.

Hasil riset yang dilakukan menunjukkan bahwa segmen megathrust di selatan Jawa memiliki energi tektonik yang signifikan dan berpotensi melepaskan gempa dengan kekuatan besar. Simulasi yang dilakukan menunjukkan potensi ketinggian gelombang tsunami di berbagai wilayah, termasuk Jakarta. Hal ini menjadi perhatian utama dalam upaya mitigasi risiko bencana.

Terkait dengan pendekatan mitigasi, BRIN menekankan pentingnya pendekatan struktural dan non-struktural. Pendekatan struktural meliputi pembangunan infrastruktur tanggul penahan tsunami dan pengelolaan kawasan pesisir dengan bijak. Di samping itu, pendekatan non-struktural juga ditekankan melalui edukasi dan kesadaran masyarakat tentang potensi bahaya bencana serta upaya evakuasi.

Selain itu, adapun perlunya langkah-langkah tambahan seperti retrofitting bangunan di daerah perkotaan, khususnya Jakarta, dan penerapan standar keamanan yang ketat di kawasan industri, seperti Cilegon. Dengan kolaborasi antara BRIN, Kementerian Kelautan dan Perikanan, BMKG, dan institusi terkait, sistem peringatan dini tsunami di sekitar Selat Sunda dan wilayah selatan Jawa terus diperkuat.

Dalam konteks ini, upaya mitigasi bencana menjadi kunci untuk mengurangi kerugian dan dampak negatif yang mungkin terjadi akibat gempa megathrust dan tsunami di masa mendatang. Dengan pemahaman, adaptasi, edukasi, dan kerja sama yang baik, diharapkan Indonesia dapat lebih siap menghadapi potensi bencana tersebut dan melindungi nyawa serta aset masyarakat. Mitigasi bencana yang sistematis dan efektif serta penerapan teknologi akan menjadi langkah penting dalam upaya ini.