PT PLN (Persero) didorong untuk membangun jaringan listrik terintegrasi atau smart grid antar pulau di Indonesia. Hal ini disampaikan oleh Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo. Kartika, yang akrab disapa Tiko, mendorong PLN untuk meningkatkan kapasitas listrik dari energi baru terbarukan (EBT) sesuai dengan revisi RUPTL 2024/2034 yang tengah disusun bersama pemerintah. Tujuan dari penggunaan smart grid ini adalah untuk memfasilitasi distribusi energi antar pulau di Indonesia, seperti Sumatera, Jawa, dan Kalimantan. Revisi RUPTL ini memperkirakan penambahan kapasitas listrik nasional hingga 71 GW, yang sebagian besar berasal dari EBT.
RUPTL yang direvisi masih dalam tahap persetujuan lintas kementerian, melibatkan Kementerian ESDM dan Kementerian Keuangan. Pembangunan kapasitas baru ini direncanakan akan dimulai pada tahun 2025, dengan fokus utama pada EBT. Rencana pembangunan ini akan dibahas lebih lanjut dalam rapat final yang direncanakan pada bulan Januari 2025. PLN bersama dengan kementerian terkait akan bekerja sama untuk memastikan target penambahan kapasitas listrik sebesar 71 GW tercapai. Rencana ini sejalan dengan upaya Indonesia untuk menjaga ketersediaan, aksesibilitas, dan keberlanjutan energi di dalam negeri.
