Perang di Timur Tengah semakin intens dengan adanya serangan bertubi-tubi antara Houthi Yaman dan Israel. Pada Jumat, 27 Desember 2024, Kelompok Houthi Yaman menembakkan rudal ke bandara Ben Gurion Israel, sebagai balasan dari serangan Israel ke bandara internasional Sanaa dan target lain di Yaman. Tidak ada detail mengenai kerusakan atau korban di Israel akibat serangan tersebut. Serangan Israel di Yaman sebelumnya telah menewaskan enam orang dan melukai 11 lainnya. Israel mengklaim menyerang target militer Houthi, yang diduga digunakan untuk penyelundupan senjata Iran ke Yaman.
Konflik antara Houthi dan Israel terus meningkat sejak perang Gaza dimulai Oktober lalu. Houthi menyatakan serangan mereka sebagai bentuk solidaritas dengan Palestina. Pada hari Sabtu, satu orang tewas di Israel akibat serangan tersebut, dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyatakan Houthi Yaman sebagai target operasi baru.
Di sisi lain, Israel juga melancarkan serangan udara ke Yaman, menghantam bandara internasional Sanaa dan target lainnya, termasuk fasilitas militer dan pembangkit listrik. Media Houthi melaporkan enam orang tewas dan 11 lainnya terluka akibat serangan ini.
Selain itu, Israel juga melancarkan serangan ke Rumah Sakit (RS) Indonesia di Gaza, menyebabkan kerusakan pada atap dan jendela rumah sakit. Serangan ini telah berlangsung sejak 14 Desember dan dikecam sebagai tindakan keji. Ketegangan semakin memanas antara Israel dan pihak-pihak yang memberikan dukungan kepada Yaman.
Prediksi dari para pakar menunjukkan bahwa konflik Israel-Palestina tidak akan berakhir dalam waktu dekat, dengan perbedaan pendapat mengenai arah perang yang akan diambil dan faktor-faktor politik yang mempengaruhi dinamika konflik. Paus Fransiskus juga ikut terlibat dalam konflik ini dengan menyuarakan keprihatinannya terhadap kekejaman yang terjadi di Gaza. Semua ini menunjukkan kompleksitas situasi di Timur Tengah yang terus memanas.