Kisah Konflik Tetangga RI: Dampak Batu Negeri Bollywood

by -14 Views
Kisah Konflik Tetangga RI: Dampak Batu Negeri Bollywood

Kelompok militan India yang melarikan diri ke Myanmar dan terlibat dalam konflik internal di negara tersebut telah kembali ke India setelah situasi di Myanmar semakin tidak stabil. Menurut laporan dari Reuters, konflik etnis antara suku Meitei yang mayoritas Hindu dan suku Kuki yang mayoritas Kristen telah menewaskan sekitar 260 orang sejak Mei 2023, dengan lebih dari 60.000 orang mengungsi.

Dengan eskalasi kekerasan di Myanmar, para militan yang sebelumnya melarikan diri mulai kembali ke wilayah Manipur, India, dengan senjata berat. Keberadaan senjata canggih, termasuk peluncur roket, telah memicu pertempuran yang mengakibatkan kematian 20 orang hanya dalam sebulan.

Tingkat eskalasi ini juga diiringi dengan peningkatan kejahatan terkait perdagangan narkoba ilegal dan pemerasan untuk membiayai kegiatan milisi. Pemerintah India telah merespons dengan penambahan 10.000 tentara di Manipur, menjadikan total personel militer dan polisi mencapai 67.000 dan 30.000, secara berurutan.

Konflik di wilayah Manipur dipicu oleh pro-kontra terkait alokasi dana antara suku Meitei dan Kuki. Suku Meitei tinggal di wilayah yang lebih makmur, sementara suku Kuki mendiami daerah yang lebih miskin. Pasukan keamanan di wilayah ini telah berupaya membatasi kekerasan dengan menjaga zona penyangga antara kedua kelompok.

Beberapa kelompok pemberontak Meitei juga diketahui telah berpartisipasi dalam konflik di Myanmar, sementara suku Kuki mendukung pemberontak Kachin dan membeli senjata dari negara bagian Wa di Myanmar. Selain itu, petugas mengungkap sulitnya menilai jumlah militan yang kembali ke Manipur, meskipun telah terjadi penangkapan lebih dari 100 pemberontak Meitei dan 200 pemberontak Kuki dalam satu tahun terakhir.

Situasi ini semakin kompleks dengan pernyataan kepala Angkatan Darat India, Jenderal Upendra Dwivedi, yang menyebut bahwa keadaan di Manipur dan Myanmar semakin tegang. Hal ini menunjukkan eskalasi konflik yang memerlukan penanganan yang serius.