Perang antara Rusia dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) diprediksi dapat terjadi dalam kurun waktu 10 tahun ke depan. Menteri Pertahanan Rusia, Andrey Belousov, menyampaikan pentingnya persiapan Rusia dari sekarang dalam menghadapi potensi konflik tersebut. Retorika provokatif seputar pecahnya Perang Dunia 3 dikemukakan dalam pertemuan pejabat tinggi pertahanan di Moskow, yang dihadiri oleh Presiden Rusia Vladimir Putin. Belousov menekankan bahwa militer Rusia telah memenuhi tugasnya dalam konflik Ukraina dan di berbagai tempat lain, sebagai respons terhadap ancaman kolektif dari Barat.
Belousov juga menegaskan bahwa pihak Kementerian Pertahanan Rusia sudah siap untuk menghadapi segala kemungkinan dan perkembangan situasi yang mungkin terjadi dalam jangka menengah, termasuk kemungkinan konflik militer dengan NATO di Eropa dalam dekade mendatang. Menurutnya, perang yang terjadi nantinya akan dipicu oleh blok militer yang dipimpin oleh AS, bukan oleh Moskow.
Ia juga mencatat bahwa NATO secara aktif beralih ke sistem kesiapan tempur baru, yang melibatkan pengelompokan berkekuatan besar di sepanjang perbatasan barat Rusia dalam waktu yang sangat singkat. Putin juga menambahkan bahwa AS terus berupaya melemahkan Rusia dan menciptakan kekalahan strategis dengan berbagai cara. Konflik antara Rusia dan Ukraina terus berlanjut sejak tahun 2022, dengan eskalasi kekerasan yang terus meningkat.
Dengan situasi geopolitik yang semakin tegang, perlu adanya kewaspadaan dan persiapan yang matang dari pihak Rusia dalam menghadapi segala kemungkinan yang terjadi di masa depan. Semua pihak diharapkan bisa menjaga stabilitas dan menghindari potensi konflik yang dapat membahayakan keamanan global.
