Setoran penerimaan negara bukan pajak (PNBP) telah mencapai Rp 522,4 triliun hingga akhir November 2024, melebihi target dalam APBN 2024 senilai Rp 492 triliun. Meski demikian, capaian ini masih turun 4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu menyatakan bahwa meskipun ada penurunan, sebagian besar target PNBP telah terpenuhi. Realisasi positif PNBP didorong oleh PNBP kekayaan negara yang dipisahkan (KND) dan badan layanan umum (BLU). Namun, beberapa komponen lain mengalami kontraksi atau lebih rendah dari realisasi tahun sebelumnya.
Penurunan terjadi pada sektor SDA migas yang turun 4,5% dan SDA Non Migas yang turun 15,2%. Hal ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti penurunan lifting minyak dan gas bumi serta moderasi harga batu bara. Meskipun begitu, terdapat peningkatan pendapatan dari layanan di Kementerian Perhubungan dan Kementerian Hukum dan HAM. Dengan demikian, meskipun terdapat kontraksi pada beberapa sektor, realisasi PNBP tetap mencapai angka yang signifikan, menunjukkan capaian positif dalam rangka mencapai target APBN yang telah ditetapkan.