Presiden Joko Widodo telah menerapkan pendekatan Indonesia Sentris dalam pembangunan selama 10 tahun pemerintahannya. Salah satunya adalah dengan mendorong investasi dan pembangunan di Papua. Beberapa pencapaian yang telah dilakukan antara lain adalah diresmikannya pos lintas batas RI-Papua Nugini tahun 2017, kebijakan satu harga BBM yang turunnya harga barang-barang di Papua, pembangunan Jalan Trans Papua, dan suksesnya Papua sebagai tuan rumah PON 2021. Pembangunan tersebut telah berhasil meningkatkan ekonomi, memperbaiki kesejahteraan, dan menumbuhkan optimisme rakyat Papua.
Presiden Jokowi menyebut langkah tersebut sebagai upaya Indonesia dalam pemerataan ekonomi ke seluruh wilayah Indonesia. Pentingnya koordinasi antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten dalam memanfaatkan investasi di Papua juga disampaikan oleh Staf Ahli Bidang Ekonomi Makro di Kementerian Investasi/BKPM, Imam Soejoedi. Dia menekankan pentingnya melibatkan masyarakat lokal dalam investasi besar di Papua agar mereka tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga mendapatkan manfaat langsung.
Selain itu, perlu persiapan tenaga kerja dengan keterampilan khusus dan pelatihan yang tepat sehingga masyarakat Papua dapat berkembang dalam industri yang ada di wilayah mereka. Pemerintah juga harus mendukung UMKM lokal untuk berperan dalam rantai pasok industri besar di Papua. Hal ini bertujuan untuk mencegah keuntungan ekonomi bocor ke luar Papua.
Tantangan geografis dan sosio-ekonomi Papua juga harus diperhatikan, sehingga diperlukan kerjasama antara pemerintah pusat dan daerah dalam menyediakan infrastruktur pendukung dan meningkatkan kapasitas SDM lokal. Dengan demikian, Papua diharapkan bisa menjadi aktor utama dalam pemanfaatan investasi untuk kemajuan ekonomi dan kesejahteraan masyarakatnya.
