Militer Israel (IDF) mengungkap ‘kekalahannya’ dalam perang Gaza. Dalam peringatan satu tahun perang Senin, IDF mengungkap bahwa 736 tentaranya tewas dalam perang melawan Hamas di wilayah Palestina tersebut, di mana 4.500 terluka dalam periode yang sama.
“Pada saat ini, sekitar 726 tentara Israel, prajurit cadangan, dan petugas keamanan telah tewas sejak perang Israel-Hamas dimulai setahun yang lalu,” kata IDF dalam sebuah pernyataan, dikutip Selasa (8/10/2024).
“Dari jumlah tersebut, 346 tewas selama operasi darat di Gaza, yang dimulai pada tanggal 27 Oktober tahun lalu,” tambahnya.
Kerugian ini merupakan yang tertinggi yang diderita oleh Israel sejak Perang Yom Kippur 1973. IDF mencatat bahwa jumlah korban saat ini hanya mencakup mereka yang “namanya telah diizinkan untuk dipublikasikan”, yang berarti bahwa jumlah sebenarnya bisa jauh lebih tinggi.
“Dari 726 yang tewas, 56 tewas karena tembakan kawan atau kecelakaan operasional lainnya,” tambah IDF.
Hamas melancarkan serangan mendadak ke Israel pada tanggal 7 Oktober 2023, yang diklaim menewaskan sekitar 1.100 orang dan menyandera 250 orang di Gaza. Israel menanggapi dengan meluncurkan kampanye pengeboman yang intens di daerah kantong Palestina tersebut.
Operasi darat dilakukan tiga minggu kemudian. Setelah satu tahun pertempuran, hampir 42.000 warga Palestina tewas, kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan Gaza.
Jumlah korban yang dilaporkan kementerian tersebut dianggap akurat oleh PBB. Dalam pernyataan hari Minggu, IDF mengklaim telah melenyapkan sekitar 17.000 anggota Hamas dan kelompok militan lainnya di Gaza sejak Oktober lalu.
“Sekitar 800 ‘teroris’ telah tewas di Lebanon dan di sepanjang perbatasan Israel-Lebanon. Jumlah ini mencakup sekitar 90 komandan Hizbullah,” tutur IDF lagi.
Pernyataan IDF tidak menyebutkan berapa banyak tentara Israel yang tewas di Lebanon. Hizbullah mengklaim bahwa para pejuangnya telah menewaskan lebih dari 25 personel Israel sejak IDF menyerbu Lebanon Selatan pada hari Selasa.
(Artikel ini bersumber dari CNBC Indonesia)