Perang Rusia dan Ukraina masih terus berlangsung. Kedua belah pihak masih terus melakukan serangan saling menghadap satu sama lain.
Berikut adalah perkembangan terbaru yang dirangkum oleh CNBC International, Jumat (13/9/2024):
1. Jet Tempur Rusia Hilang Secara Misterius
Sebuah jet tempur Su-30SM milik Rusia dilaporkan hilang dari radar di atas Laut Hitam pada Selasa malam waktu setempat, menimbulkan kekhawatiran bahwa pesawat mungkin telah jatuh. Insiden ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan militer di wilayah tersebut.
Menurut laporan dari saluran Telegram Crimean Wind, yang mengutip sumber-sumber media Rusia, jet tempur tersebut sedang melakukan peluncuran misil ke arah Ukraina sebelum menghilang. Pesawat ini dilaporkan menembakkan empat rudal anti-radiasi Kh-31P ke daratan Ukraina selama misi tersebut.
Jet tempur Su-30SM ini merupakan bagian dari operasi militer rutin di pangkalan udara Krymsk, wilayah Krasnodar, Rusia. Pangkalan ini sering digunakan untuk misi jet tempur di sekitar Laut Hitam, terutama mengingat meningkatnya ketegangan militer di wilayah tersebut.
Setelah hilangnya pesawat ini, Armada Laut Hitam Rusia segera memulai operasi pencarian dan penyelamatan. Helikopter dari pangkalan udara Kacha, termasuk model Mi-8 dan Ka-27, dikerahkan untuk menemukan pesawat yang hilang.
Tim pencarian menemukan tumpahan minyak besar yang membentang sekitar 3 kilometer di area pencarian. Puing-puing pesawat, termasuk sayap, juga ditemukan, namun bangkai pesawat dan awaknya belum berhasil ditemukan.
2. Inggris Setujui Penggunaan Rudal Ukraina di Wilayah Rusia
Inggris kabarnya memberikan izin kepada Ukraina untuk menggunakan rudal jarak jauh untuk menyerang wilayah dalam Rusia, ketika Ukraina mencoba menyerang dan invasi wilayah Kursk Rusia.
Media The Guardian melaporkan bahwa Inggris memberikan lampu hijau untuk penggunaan rudal Storm Shadow. Namun demikian, seorang sumber mengatakan bahwa London tidak akan mengumumkan langkah tersebut secara terbuka.
Keputusan untuk menyerang wilayah Rusia sedang dipersiapkan, seperti yang dijelaskan oleh Senator Rusia Aleksey Pushkov di dalam kanal Telegram pada hari Rabu.
Pembatasan penggunaan senjata dari Barat awalnya diberlakukan untuk menyatakan bahwa mereka tidak terlibat langsung dalam konflik dengan Rusia. Namun, sejak bulan Mei, Ukraina telah menuntut agar pembatasan tersebut dicabut.
3. Rusia Memuji Hubungan dengan Tetangga RI di Asia
Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Sergey Shoigu memberikan pujian atas hubungan yang efektif dan berdasar kepercayaan antara Rusia dan India, tetangga Indonesia di Asia. Hal ini diungkapkan dalam sebuah pertemuan dengan mitranya dari India, Ajit Doval, di St. Petersburg pada hari Rabu.
Rusia sangat menghargai kemitraan strategis istimewa dengan India. Hubungan tersebut diwarnai oleh rasa saling menghormati, memperhitungkan kepentingan masing-masing, dan tidak dipengaruhi oleh tren internasional.
Pertemuan antara Shoigu dan Doval berlangsung di sela-sela pertemuan tingkat tinggi BRICS dan BRICS+ di St. Petersburg. Kedua belah pihak menguraikan prospek baru untuk kerja sama antara Rusia dan India.
4. AS Mendukung Ukraina untuk Bergabung dengan NATO
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken menyatakan bahwa Ukraina akan bergabung dengan aliansi pertahanan Barat, NATO. Ini terjadi ketika Ukraine diserang oleh Rusia karena keinginan negara tersebut untuk bergabung dengan aliansi tersebut.
Blinken, dalam kunjungannya ke Kyiv, mengatakan bahwa Amerika ingin melihat Ukraina menang dalam konflik dengan Rusia dan bergabung dengan NATO, sesuai dengan pertemuan tinggi NATO bulan Juli lalu.
Blinken menyebut gambaran industri pertahanan Ukraina yang cerah, dengan perkembangan industri yang sangat pesat selama tahun lalu.
India telah mempertahankan hubungan yang kuat dengan Rusia meskipun mendapat pengawasan ketat dari Barat. India juga menegaskan pentingnya melibatkan Kyiv dan Moskow dalam upaya perdamaian di Ukraina.
Halaman ke 2>>> Iran Terlibat dalam Perang hingga Putin Marah