Daftar Isi Jakarta, CNBC Indonesia – Situasi di Timur Tengah masih belum reda. Israel terus melakukan serangan udara di Gaza, menewaskan sedikitnya tujuh orang di wilayah Palestina tersebut. Beberapa perintah evakuasi juga memaksa warga Palestina yang terluka untuk meninggalkan Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa di Deir el-Balah, pusat kota Gaza, yang merupakan fasilitas medis terakhir yang masih beroperasi di daerah tersebut. Berikut adalah informasi terbaru terkait situasi di wilayah tersebut, seperti yang dilansir oleh CNBC Indonesia pada Senin (26/8/2024) dari berbagai sumber. Jumlah Korban Tewas di Gaza Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa jumlah warga Palestina yang tewas dalam serangan udara dalam 24 jam terakhir mencapai 30 orang. Sebelumnya, jumlah korban tewas dilaporkan sebanyak 33 orang. Sementara jumlah korban luka tetap sebanyak 66 orang tanpa ada perubahan. Sejak 7 Oktober, setidaknya 40.435 orang telah tewas dan 93.534 orang terluka akibat serangan Israel di Gaza, seperti yang dilaporkan oleh Al Jazeera. Hujan Roket Hamas Hamas melaporkan bahwa mereka telah meluncurkan roket ke Tel Aviv pada hari Minggu waktu setempat. Hal ini terjadi bersamaan dengan laporan Hizbullah yang juga meluncurkan lebih dari 320 roket Katyusha dan drone ke wilayah Israel pada hari yang sama. Roket- roket tersebut dilaporkan berasal dari Gaza. Sirine bahaya pun terdengar di wilayah Rishon LeTsiyon, sebuah kota di selatan pusat kota Tel Aviv. Brigade Al Qassam, sayap kanan Hamas, mengklaim bahwa roket yang diluncurkan adalah M90 Hamas sebagai respons terhadap aksi pembantaian terhadap warga sipil Palestina dan pemindahan paksa mereka. Namun, militer Israel menyatakan bahwa roket tersebut jatuh di area terbuka. Evakuasi Israel Mengganggu Distribusi Makanan Program Pangan Dunia PBB (WFP) melaporkan bahwa pusat distribusi makanan dan dapur umum yang mereka dukung di Gaza semakin terganggu akibat perluasan perintah evakuasi oleh Israel yang mempersempit wilayah Gaza. WFP mengatakan operasinya terhambat oleh meningkatnya konflik, jumlah penyeberangan perbatasan yang terbatas, dan kondisi jalan yang rusak. Sejak dua bulan terakhir, bantuan pangan yang masuk ke Gaza terus menurun sehingga WFP harus mengurangi isi paket makanan yang diberikan kepada warga di Gaza. Selain itu, kondisi jalan yang rusak membuat pengiriman bantuan menjadi sulit bahkan dalam cuaca kering. Sebagian besar jalan diprediksi tidak dapat digunakan dalam waktu dua bulan ke depan, terutama saat hujan dan banjir datang. UNRWA: Hanya 3 dari 18 Sumur Air yang Berfungsi di Deir el-Balah Badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) melaporkan bahwa hanya tiga dari 18 sumur air di Deir el-Balah, Gaza tengah, yang masih berfungsi. Kondisi ini menyebabkan kekurangan air hingga 85% di wilayah tersebut. UNRWA menyebutkan bahwa warga Gaza tidak hanya merasa takut akan keselamatan mereka, tetapi mereka juga kesulitan untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka. Militer Israel terus melakukan invasi darat di daerah tersebut, dengan perintah evakuasi terbaru yang memaksa lebih banyak warga Palestina untuk mengungsi. Iran Mendukung Serangan Hizbullah Terhadap Israel Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanani, memberikan dukungannya terhadap serangan pesawat nirawak dan rudal yang dilakukan oleh kelompok Hizbullah Lebanon terhadap Israel. Kanani menyatakan bahwa serangan tersebut merubah keseimbangan strategis keuntungan Hizbullah dan merugikan Israel. Dia juga mengkritik dukungan AS yang berlebihan terhadap Israel, yang tidak dapat memprediksi tindakan Hizbullah. Paus Fransiskus Sebut Warga Lebanon ‘Membayar Harga’ Paus Fransiskus menyatakan bahwa banyak orang tak berdosa yang menjadi korban perang antara Israel dan Hamas, dan Lebanon harus membayar harga atas perang tersebut. Pernyataan tersebut disampaikan setelah Israel melakukan serangan udara di Lebanon, mengklaim telah menghancurkan ribuan peluncur roket Hizbullah. Hizbullah juga melancarkan serangan terhadap Israel dengan ratusan roket dan pesawat nirawak. Paus berbicara saat bertemu dengan korban ledakan pada 4 Agustus 2020 di Beirut, sebuah ledakan terbesar di dunia di luar senjata nuklir, di Vatikan. Lapid dari Israel Kecam Netanyahu Gegara Ben-Gvir Pemimpin oposisi Israel, Yair Lapid, mengkritik keras Perdana Menteri Benjamin Netanyahu atas pernyataan kontroversial Itamar Ben-Gvir terkait Masjid Al-Aqsa. Lapid menegaskan bahwa keputusan Netanyahu untuk mempertahankan Ben-Gvir dalam pemerintahan menunjukkan kelemahan pemerintahan tersebut. Ben-Gvir sebelumnya menyatakan bahwa orang Yahudi boleh berdoa di Al-Aqsa dan ia berencana untuk membangun sinagoge di sana. Ben-Gvir juga mendesak untuk melakukan perang dengan Hizbullah. Menteri Keamanan Israel Serukan Perang Melawan Hizbullah Menteri Keamanan Nasional dan Pertahanan Israel, Yoav Gallant, dan Itamar Ben-Gvir saling berseteru terkait kebijakan Israel terhadap Gaza dan Hizbullah. Gallant menyatakan bahwa mengubah status quo Masjid Al-Aqsa akan membahayakan keamanan nasional Israel, sementara Ben-Gvir membalas bahwa tindakan Gallant cenderung memihak Hamas dan Hizbullah. Ben-Gvir juga meminta agar Israel melakukan perang yang menentukan melawan Hizbullah untuk menghilangkan ancaman di utara. Watch the following video: Video: PBB Warning Luas Wilayah Evakuasi di Gaza, 86% Palestina Next Article Israel Bunuh Komandan Hizbullah, Perang Gaza Meluas hingga Lebanon