5 Update Invasi Ukraina ke Rusia: Serangan Intensif ke Moskow dan Respons Balas Dendam Putin

by -99 Views
5 Update Invasi Ukraina ke Rusia: Serangan Intensif ke Moskow dan Respons Balas Dendam Putin

Jakarta, CNBC Indonesia – Pertempuran antara Rusia dan Ukraina terus berlanjut. Saat ini, Kyiv melakukan serangan balik dengan invasi ke wilayah Kursk milik Rusia yang bukan merupakan medan pertempuran.

Rusia mulai menyusun sejumlah strategi untuk mengusir pasukan Ukraina dari wilayahnya.

Berikut daftar perkembangan terbaru perang Rusia-Ukraina seperti yang dirangkum dari berbagai sumber, Rabu (21/8/2024):

1. Putin Melawat ke ‘Dewa Perang’ Muslim Rusia
Presiden Rusia, Vladimir Putin, melakukan perjalanan tak terjadwal ke Chechnya, Selasa (20/8/2024). Kunjungan ini merupakan kunjungan pertamanya dalam hampir 13 tahun ke wilayah Rusia yang mayoritas beragama Islam tersebut.

Dalam kunjungannya, Putin disambut oleh pemimpin Chechnya, Ramzan Kadyrov, sebelum kemudian mengunjungi akademi pasukan khusus dan berbicara dengan para pejuang sukarelawan yang berlatih di sana sebelum dikerahkan di Ukraina.

“Selama Rusia memiliki orang-orang seperti mereka, Rusia akan menjadi ‘tak terkalahkan’,” kata Putin seperti yang dilaporkan oleh badan-badan negara Rusia yang dikutip oleh Associated Press.

Kadyrov juga menyatakan bahwa lebih dari 47.000 pejuang, termasuk sukarelawan, telah berlatih di fasilitas tersebut sejak Rusia memulai serangan ke Ukraina.

2. Ukraina Gempur Moskow
Ukraina menembakkan belasan drone ke Moskow, Rusia, Rabu (21/8/2024) dini hari. Serangan ini merupakan salah satu yang terbesar sejak perang antara Rusia dan Ukraina dimulai pada Februari 2022.

Wali Kota Moskow, Sergei Sobyanin, mengonfirmasi serangan tersebut. Pertahanan udara Rusia melaporkan berhasil menembak jatuh setidaknya 11 drone.

“Pertahanan berlapis Moskow terhadap UAV musuh telah memungkinkan kami untuk berhasil menolak semua serangan,” kata Sobyanin dalam sebuah unggahan di Telegram yang dikutip oleh AFP.

Serangan drone di Moskow jarang terjadi. Namun pada bulan Mei, Rusia mengumumkan bagaimana tentaranya berhasil menembak jatuh sebuah pesawat nirawak di luar ibu kota, yang memaksa pembatasan diberlakukan di dua bandara utama di kota itu selama kurang dari satu jam.

3. AS ‘Ketok’ Strategi Perang Nuklir Lawan China-Rusia-Korut
Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, telah menyetujui strategi untuk mempersiapkan kemungkinan konfrontasi nuklir langsung dengan Rusia, China, dan Korea Utara (Korut). Hal ini terjadi karena hubungan Negeri Paman Sam dengan ketiga negara tersebut terus memanas.

Menurut laporan New York Times, kebijakan pencegahan ini memperhitungkan penumpukan persenjataan nuklir China yang dianggap akan menyaingi ukuran dan keragaman persediaan AS dan Rusia selama dekade berikutnya.

4. Putin Ngamuk, ‘Hujani Ukraina dengan Rudal & Drone’
Rusia membalas dendam ke Ukraina, Selasa (20/8/2024). Di tengah serangan Ukraina ke wilayah di dalam Rusia, Kursk, militer Presiden Vladimir Putin meluncurkan serangan balasan besar-besaran.

Pasukan Kremlin meluncurkan serangan rudal dan pesawat nirawak (drone) ke sembilan wilayah Ukraina. Setidaknya tiga rudal balistik berhasil dicegat dengan 25-26 drone yang diluncurkan, berdasarkan pernyataan angkatan udara Kyiv.

Di wilayah timur laut Sumy, serangan Rusia dilaporkan mengenai fasilitas energi dan menyebabkan kebakaran besar. Listrik padam di 72 pemukiman dengan lebih dari 18.500 pelanggan terdampak.

Fasilitas energi Ukraina sudah menjadi target pemboman hampir setiap hari dalam enam bulan terakhir. Ukraina kini membeli listrik dari negara tetangganya di Uni Eropa dan melakukan pemadaman secara berkala selama jam-jam puncak konsumsi di malam hari.

5. Rusia Ungkap Cawe-cawe AS di Balik Serangan ke Kursk
Kuasa usaha Amerika Serikat (AS) di Moskow, Stephanie Holmes, dipanggil ke Kementerian Luar Negeri Rusia. Diplomat tersebut diperintahkan untuk ditahan atas terlibatnya perusahaan militer swasta (PMC) AS dalam invasi Ukraina ke wilayah Kursk.

Forward Observation Group, yang merupakan PMC, sebelumnya telah mengunggah foto anggotanya yang mengenakan perlengkapan militer dan memegang senjata di Instagram, dengan klaim bahwa mereka ikut serta dalam serangan Ukraina ke wilayah perbatasan Rusia. Tiga tentara dalam gambar tersebut terlihat mengenakan ban lengan biru, yang biasa dikenakan oleh pasukan Ukraina di medan perang.

“Bukti ini bertentangan dengan klaim pemerintahan Presiden Joe Biden bahwa AS tidak terlibat dalam serangan neo-Nazi Ukraina terhadap Rusia. Tindakan ini dengan jelas menunjukkan peran Amerika Serikat sebagai peserta langsung dalam konflik dan keterlibatannya dalam rencana jahat Volodymyr Zelensky,” kata Kementerian Luar Negeri Rusia.

Artikel lengkapnya bisa dilihat [di sini](https://cnbcindonesia.com/news/20240819082532-8-564275/video-hancurkan-jembatan-di-kursk-ukraina-terus-gempur-rusia).