Jakarta, CNBC Indonesia- Sepanjang Q2-2024 China mencatatkan aliran modal keluar hingga Rp240 Triliun yang disebut sebagai cerminan pesimisme investor asing terhadap ekonomi Negeri Tirai Bambu.
Risiko pelemahan ekonomi China menurut Ekonom Senior, Mari Elka Pangestu sudah dirasakan dan diproyeksikan pasar selama 6 bulan terakhir. Kondisi ini dipicu oleh pelemahan konsumsi dalam negeri, tekanan sektor properti hingga belum kembalinya keyakinan konsumen pasca pandemi covid-19.
Di sisi lain, pelemahan konsumsi dalam negeri China menyebabkan terjadinya kelebihan kapasitas produk manufaktur yang mengakibatkan banjirnya produk China di AS, Eropa, Asia termasuk Indonesia.
Diproyeksikan bahwa pelemahan ekonomi China akan terus berlanjut, dan dalam 2 tahun mendatang ekonomi China hanya akan tumbuh sekitar 4%. Lalu, bagaimana sebab dan dampak pelemahan ekonomi China terhadap Indonesia? Simak lebih lanjut dialog Anneke Wijaya dengan Ekonom Senior, Mari Elka Pangestu dalam Power Lunch, CNBC Indonesia (Rabu, 14/08/2024).
