Netanyahu Mendadak Terbang ke AS Setelah Biden Gagal Melakukan Kampanye, Ada Apa?

by -104 Views
Netanyahu Mendadak Terbang ke AS Setelah Biden Gagal Melakukan Kampanye, Ada Apa?

Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu tiba-tiba berangkat ke Washington, Senin (22/7/2024). Ia dilaporkan hendak menyampaikan pidato penting di hadapan Kongres AS minggu ini. Hal itu dilakukan di tengah pengunduran diri Presiden Joe Biden sebagai calon presiden (capres) di pemilu 2024. Biden diketahui sebagai sekutu dekat Netanyahu dalam perangnya ke Gaza, Palestina, yang telah menewaskan 38.983 orang lebih.

Mengutip AFP, Netanyahu menyebut kunjungan itu sebagai “perjalanan yang sangat penting” yang terjadi pada saat “ketidakpastian politik yang besar” mengacu pada keputusan Biden untuk meninggalkan lada pemilihan umum presiden (pilpres). Belum lagi, Washington kini mendorong Israel untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas. Ia mengatakan bahwa dalam pidatonya di Kongres AS, dia akan berusaha untuk memperkuat dukungan bipartisan yang sangat penting bagi Israel. Ia pun akan bertemu Biden dalam kunjungan tersebut mengingat Biden akan tetap menjabat hingga 20 Januari 2025.

“Saya akan memberitahu teman-teman saya di kedua sisi bahwa tidak peduli siapa yang dipilih rakyat Amerika sebagai presiden berikutnya, Israel tetap menjadi sekutu Amerika yang sangat diperlukan dan kuat di Timur Tengah,” kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan yang dirilis beberapa menit sebelum dia berangkat dari Bandara Ben Gurion. “Di masa perang dan ketidakpastian ini, penting bagi musuh-musuh Israel untuk mengetahui bahwa Amerika dan Israel berdiri bersama hari ini, besok, dan selamanya,” tambahnya.

Sebenarnya AS khawatir akan adanya reaksi balik dari meningkatnya jumlah korban sipil di Jalur Gaza. Sementara protes di Israel sendiri- yang dilakukan oleh keluarga sandera Hamas- juga menyebabkan sakit kepala bagi Netanyahu. Beberapa hari lalu Biden dan beberapa menteri Israel mengatakan kesepakatan yang dinegosiasikan melalui mediator Qatar, Mesir, dan AS mungkin saja terjadi. Rencana yang telah dibuat sejak Mei mengusulkan gencatan senjata enam minggu dengan menukar beberapa sandera Israel dengan warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.

Perlu diketahui, Biden secara mengejutkan mengumumkan keputusannya untuk mundur dari pencalonan kembali dalam pemilihan presiden AS Minggu siang waktu setempat. Menurut dua sumber yang dekat situasi tersebut, keputusan ini diambil setelah 48 jam yang “penuh pertimbangan” dan analisis data polling yang menunjukkan jalannya menuju menang makin sempit. “Setelah mencerna data polling pada Sabtu malam, Biden berubah pikiran. Dia mengumpulkan tim senior Gedung Putih dan kampanye untuk melakukan panggilan singkat sebelum pukul 1:45 siang pada Minggu waktu setempat dan beberapa saat kemudian membuat pengumuman publik melalui surat kepada seluruh rakyat Amerika,” tulis Reuters soal itu. “Salah satu sumber mengatakan bahwa para pembantu senior menunjukkan kepada Biden hasil polling internal yang mengejutkan pada Sabtu malam, menunjukkan bahwa dia tidak hanya tertinggal di enam negara bagian kunci yang dapat memutuskan pemilihan tetapi juga mengalami penurunan dukungan di tempat-tempat seperti Virginia dan Minnesota, di mana Demokrat sebelumnya tidak berencana untuk menghabiskan sumber daya besar,” tambah laman itu.

Biden sendiri diisolasi di Rehoboth Beach, Delaware sejak Rabu lalu. Ini dilakukan setelah dirinya mengumumkan terkena Covid-19.