Boikot yang Ramai: RI Ternyata Diam-Diam Memasok Barang Impor dari Israel

by -59 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – Gerakan boikot terhadap merek, barang, dan jasa yang berasal dari dan/atau pendukung Israel masih terus dilakukan oleh masyarakat dunia, termasuk Indonesia seiring dengan peningkatan serangan Israel terhadap Palestina.

Menurut laporan terbaru Al Jazeera pada Jumat (21/6/2024), sebanyak 37.431 warga Palestina dilaporkan tewas dan 85.653 lainnya luka-luka sejak serangan Zionis pada 7 Oktober 2024 lalu. Tak hanya itu, kantor media Pemerintah Gaza juga melaporkan bahwa 152 jurnalis yang bertugas di Palestina tewas akibat serangan Israel.

Hingga saat ini, banyak masyarakat Indonesia yang aktif memboikot produk dan layanan yang berasal dari Israel atau pendukungnya. Hal ini sejalan dengan keputusan Indonesia yang tidak menjalin hubungan diplomatik dengan Israel, karena Indonesia telah lama menentang pendudukan Israel di wilayah Palestina.

Konflik Israel-Palestina telah terjadi sejak berdirinya Israel pada tahun 1948, yang melibatkan dua permasalahan utama, yaitu hak kemerdekaan rakyat Palestina untuk mendirikan negara di tanah airnya sendiri dan hak bangsa Yahudi untuk memiliki negara mereka sendiri (Israel).

Konflik semakin memuncak ketika Israel melancarkan serangan udara dan darat di Jalur Gaza yang menyebabkan banyak korban jiwa. Dunia internasional mengutuk Israel atas pelanggaran hukum humaniter internasional.

Indonesia selalu mendukung kemerdekaan rakyat Palestina, sesuai dengan prinsip-prinsip kemanusiaan dan keadilan. Indonesia menolak pendudukan dan penindasan terhadap rakyat Palestina, sesuai dengan Pembukaan UUD 1945.

Meskipun tidak memiliki hubungan diplomatik formal, Indonesia dan Israel tetap menjaga hubungan perdagangan, pariwisata, dan keamanan. Data terbaru dari Kementerian Perdagangan menunjukkan bahwa impor Indonesia dari Israel meningkat 336% secara tahunan, sementara ekspornya ke Israel turun 0,8% dalam periode Januari-April 2024.

Indonesia masih membutuhkan beberapa komoditas dari Israel, seperti peralatan pemanas, suku cadang pembangkit listrik, pompa cairan, peralatan telekomunikasi, dan lain-lain. Meskipun demikian, Indonesia tetap teguh dalam pendiriannya untuk mendukung kemerdekaan Palestina dan menentang pendudukan Israel.