Putin Rencanakan Gencatan Senjata dengan Ukraina, Tetapi…

by -52 Views

Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengumumkan bahwa Moskow akan melakukan gencatan senjata dan memulai perundingan perdamaian “segera”. Namun, ini hanya akan terjadi jika Ukraina memenuhi beberapa syarat. Salah satunya adalah menarik pasukan mereka dari empat wilayah di Ukraina Timur yang kini dianeksasi oleh Rusia, yaitu Donetsk, Kherson, Luhansk, dan Zaporizhzhia. Ukraina juga diminta untuk menghentikan usahanya untuk bergabung dengan NATO.

“Segera setelah Kyiv menyatakan kesiapannya untuk melakukan hal ini dan mulai menarik pasukannya serta secara resmi membatalkan rencana untuk bergabung dengan NATO, kami akan segera -pada saat itu juga- menghentikan penembakan dan memulai perundingan,” kata Putin dalam pertemuan dengan diplomat Rusia di Moskow, seperti dilansir oleh AFP pada Jumat (14/6/2024).

Perang antara Rusia dan Ukraina telah berlangsung selama lebih dari dua tahun. Kekhawatiran global timbul karena perang ini bisa berubah menjadi perang antara Rusia dan NATO.

Di sisi lain, Putin juga menyatakan bahwa pembekuan aset Rusia di luar negeri merupakan “tindakan pencurian” dan dia memperingatkan bahwa hal tersebut “tidak akan dibiarkan begitu saja”. Pada hari sebelumnya, para pemimpin G7 menyetujui pinjaman baru senilai 50 miliar dolar AS untuk Ukraina menggunakan keuntungan dari aset Rusia yang dibekukan. Hal ini menurut Presiden AS Joe Biden menunjukkan bahwa Moskow “tidak akan mundur”.

G7 dan Uni Eropa juga telah membekukan sekitar 325 miliar dolar AS, cadangan bank sentral Rusia, beberapa hari setelah Moskow mengerahkan pasukannya ke Ukraina pada Februari 2022. Putin berpendapat bahwa negara-negara Barat sedang mencoba memberikan “dasar hukum” untuk tindakan “pencurian”, namun, ia menegaskan bahwa pencurian tetap merupakan pencurian dan akan dikenakan hukuman.

Putin juga memberi peringatan bahwa sengketa antara Moskow dan negara-negara Barat “sudah mendekati titik tidak bisa kembali”. Ia juga mengingatkan bahwa Rusia memiliki “arsenal senjata nuklir terbesar”.

Sementara itu, Putin telah menggunakan retorika nuklir berkali-kali selama konflik dengan Ukraina sebagai bagian dari “perang hibrida” yang lebih luas antara Rusia dan aliansi militer NATO. Ia juga mengecam forum perdamaian Ukraina yang diadakan di Swiss akhir pekan ini sebagai “trik untuk mengalihkan perhatian semua orang”. Rusia tidak diundang dalam konferensi tersebut, yang akan dihadiri oleh kepala negara dan pejabat senior dari sekitar 90 negara dan organisasi internasional.