Pasukan Israel terus melakukan serangan ke beberapa wilayah Gaza termasuk Rafah pada Sabtu (11/5/2024). Operasi evakuasi warga juga sedang dilakukan pada saat itu.
PBB telah memperingatkan bahwa invasi langsung ke kota yang padat penduduknya itu dapat menimbulkan bencana masif. Wartawan asing, petugas medis, dan saksi mata melaporkan serangan di seluruh wilayah pesisir. Bantuan kemanusiaan terhambat setelah pasukan Israel memasuki Rafah timur, sehingga jalur penyeberangan bantuan utama tertutup.
Dilaporkan bahwa sedikitnya 21 orang tewas dalam serangan di Gaza tengah dan dibawa ke Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa di kota Deir al-Balah. Dalam gambar, mayat-mayat tergeletak di tanah di sebuah halaman di rumah sakit tersebut.
Serangan udara juga dilaporkan terjadi di dekat perbatasan Rafah dengan Mesir. Pasukan Israel telah menyita dan menutup sisi Palestina dari penyeberangan Rafah dan memerintahkan penduduk Rafah timur untuk mengungsi.
Departemen Luar Negeri AS mengatakan bahwa Israel telah melanggar norma-norma hukum internasional dalam penggunaan senjata dari Amerika Serikat. Namun, laporan tersebut tidak menemukan cukup bukti untuk memblokir pengiriman senjata.
Hamas mengatakan bahwa bencana kemanusiaan semakin memburuk di wilayah Rafah yang terkepung. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, berjanji untuk menghancurkan batalion Hamas di Rafah.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres juga menyatakan bahwa Gaza menghadapi bencana kemanusiaan yang luar biasa jika Israel melancarkan operasi darat di Rafah.
Tentara Israel telah membuka kembali penyeberangan Kerem Shalom di dekat Rafah. Namun, lembaga bantuan masih menghadapi kesulitan untuk memasok bantuan ke wilayah yang dikepung tersebut.
Gedung Putih menyatakan bahwa mereka belum melihat adanya operasi darat besar di Rafah, namun tetap mengamati situasi dengan keprihatinan. Pemerintahan Biden telah menghentikan pengiriman 3.500 bom karena potensi serangan Israel ke Rafah.
Majelis Umum PBB memberikan hak tambahan kepada Palestina dan mendukung upaya mereka untuk menjadi anggota penuh PBB.
(haa/haa)