Jakarta, CNBC Indonesia – Amerika Serikat (AS) beserta sejumlah negara lain menyerang China secara bersama-sama. Kali ini terkait tindakan pemerintahan Xi Jinping di Laut China Selatan.
Filipina dan Jepang bersama AS memberikan peringatan terkait tindakan tersebut. Laut China Selatan diketahui sebagai wilayah yang disengketakan oleh sejumlah negara seperti Filipina, Brunei Darussalam, Malaysia, dan Vietnam.
Beijing telah meningkatkan aktivitasnya selama beberapa tahun terakhir di wilayah tersebut, termasuk dengan Filipina. Presiden Ferdinand Marcos memastikan akan mengambil tindakan balasan atas tindakan yang dilakukan oleh China.
Lokasi perselisihan antara China dan Filipina terletak di Second Thomas Shoal. Para penjaga pantai China dilaporkan menggunakan meriam air pada kapal yang memasok kontingen pelaut yang tinggal di kapal Sierra.
Wilayah tersebut memiliki jarak sejauh 200 kilometer dari Palawan di Filipina Barat.
Dalam keterangan bersama, pimpinan AS, Jepang, dan Filipina menilai aktivitas yang dilakukan oleh China sangat berbahaya dan mengkhawatirkan. Mereka menekankan pentingnya menghormati hak kedaulatan negara dalam Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) yang diatur dalam Konvensi Hukum Laut PBB tahun 1982.
China telah mengklaim seluruh wilayah di Laut China Selatan dengan dasar sembilan garis putus-putus, namun klaim ini ditolak oleh Pengadilan Internasional pada tahun 2016.
Artikel Selanjutnya:
Xi-Biden Perkuat Kerja Sama, Kurangi “Ketegangan” AS-China?
(npb/wur)
