AS Akan Membangun Pelabuhan Darurat di Gaza, Berikut Alasannya

by -79 Views

Amerika Serikat akan membangun pelabuhan sementara di pantai Mediterania Gaza untuk menerima bantuan kemanusiaan melalui laut. Presiden Joe Biden akan mengumumkan hal tersebut dalam pidato kenegaraannya. Seorang pejabat mengatakan bahwa operasi tersebut awalnya berbasis di pulau Siprus dan tidak melibatkan pasukan AS atau personel militer di Gaza.

Pelabuhan sementara ini akan menampung kapal-kapal besar yang membawa makanan, air, pasokan medis, dan tempat penampungan sementara. Amerika Serikat akan bekerja sama dengan mitra dan sekutu Eropa serta regional untuk membangun koalisi internasional negara-negara yang akan menyumbangkan kemampuan dan dana.

Israel mendukung penempatan dermaga sementara di pantai Gaza dan operasi tersebut akan dilakukan dengan koordinasi penuh antara kedua pihak. sementara itu, jumlah truk pembawa bantuan yang diizinkan masuk ke daerah yang terkepung telah ditingkatkan, namun jumlah bantuan yang masuk masih belum mencukupi.

Pelabuhan sementara tersebut akan meningkatkan bantuan kemanusiaan kepada warga Palestina di daerah yang dilanda perang dengan ratusan truk tambahan per hari. Amerika Serikat juga akan mengoordinasikan keamanan dengan Israel dan bekerja sama dengan PBB serta organisasi bantuan kemanusiaan.

Operasi ini berdasarkan inisiatif pemerintah Siprus yang menyerukan pengumpulan bantuan kemanusiaan di kota pelabuhan Larnaca, 210 mil laut dari Gaza. Hal ini akan memungkinkan para pejabat Israel untuk menyaring kiriman sebelum diangkut ke Gaza.

Hamas menunda kesepakatan baru dengan Israel mengenai gencatan senjata dan pembebasan sandera, karena Hamas belum setuju untuk membebaskan tawanan yang sakit dan lanjut usia. Gencatan senjata sementara sangat diperlukan untuk memberikan bantuan segera kepada rakyat Gaza.

Keputusan Biden untuk membangun pelabuhan sementara terjadi di tengah peringatan PBB akan kelaparan yang meluas di antara warga Palestina di wilayah kantong tersebut setelah pertempuran antara pasukan Israel dan Hamas selama hampir lima bulan. Israel telah merenggut nyawa dan memperkirakan jumlah orang yang tewas dalam serangan Hamas telah melampaui 30.800 orang.