Penemuan Korea yang Dapat Mengancam Kelangsungan Mobil Bensin

by -102 Views

Mobil listrik mulai digemari sebagai pengganti mobil konvensional yang menggunakan bahan bakar minyak (BBM). Para peneliti asal Korea Selatan menemukan cara agar mobil listrik dapat menempuh jarak hingga 1.000 kilometer dengan sekali pengisian baterai. Sebagai perbandingan, jarak Jakarta-Bali melalui jalur Pantura sekitar 1.182,4 km.

Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Advance Science oleh para ahli dari Pohang University of Science and Technology Korea Selatan, berfokus pada penggunaan material silikon. Silikon dipilih karena ketersediaannya yang melimpah di seluruh dunia, meskipun memiliki kelemahan karena ukurannya dapat membesar hingga tiga kali saat dicharge dan menyusut kembali. Oleh karena itu, banyak penelitian dilakukan menggunakan partikel nano silikon yang lebih kecil meski proses produksinya kompleks dan mahal.

Namun, para peneliti dari Pohang mengambil pendekatan berbeda dengan menggunakan partikel silikon dalam skala mikro yang lebih mudah dan murah diproduksi. Mereka menggunakan gel polimer elektrolit yang bisa menyesuaikan bentuk partikel silikon ketika berubah ukuran. Dengan pendekatan ini, baterai silikon yang dihasilkan memiliki kestabilan setara dengan baterai lithium-ion standar namun dengan densitas energi 40% lebih tinggi.

Diharapkan temuan ini dapat mempercepat transisi dari kendaraan berbahan bakar fosil ke kendaraan listrik. Saat ini, baterai menjadi hambatan utama dalam transisi tersebut karena kendaraan listrik yang sudah diproduksi massal hanya mampu menempuh jarak kurang dari 800 km dalam sekali pengisian. Dengan teknologi baru ini, pengguna mobil listrik akan lebih percaya diri dalam melakukan perjalanan jarak jauh antar kota dan antar provinsi.