Prabowo Subianto, calon presiden nomor urut 2, telah mengomentari penggunaan anggaran stunting di Indonesia yang dianggap kurang efisien. Komentar ini sejalan dengan keluhan yang sebelumnya disampaikan oleh Presiden Joko Widodo.
Dalam acara ‘Trimegah Political and Economic Outlook 2024’ di Jakarta, Prabowo menyebutkan bahwa anggaran stunting sebesar Rp10 miliar digunakan dengan kurang efisien. Sebagian besar anggaran tersebut, sekitar Rp8 miliar, digunakan untuk perjalanan dinas, rapat kerja, dan simposium. Hanya sekitar Rp2 miliar yang digunakan untuk membeli makanan seperti susu dan telur untuk anak-anak.
Prabowo bersama cawapres Gibran Rakabuming Raka menjadikan program makan siang dan susu gratis bagi anak-anak di sekolah sebagai salah satu program prioritas mereka untuk mencegah stunting secara lebih efisien. Menurut Prabowo, program ini sudah dilaksanakan di berbagai negara termasuk Kamboja, India, dan Malaysia.
Prabowo juga menekankan bahwa program makan siang dan susu gratis ini merupakan bagian dari bantuan sosial dan pendidikan yang penting. Ia juga menyebut bahwa anggaran penanganan stunting seharusnya lebih banyak dialokasikan untuk membeli telur, susu, ikan, daging, dan sayuran agar manfaatnya langsung dirasakan oleh masyarakat yang membutuhkan.
Jadi, Prabowo menyoroti pentingnya pengalokasian anggaran stunting agar efisien dan memastikan manfaatnya langsung dirasakan oleh masyarakat yang membutuhkan.
