Menjadi Pendekar – Prabowo2024.net

by -262 Views
Menjadi Pendekar – Prabowo2024.net

Salah satu ajaran utama yang saya peroleh dalam perjalanan menjadi pendekar adalah prinsip ‘rame ing gawe, sepi ing pamrih’. Artinya, berbuatlah banyak pengabdian tanpa menuntut pamrih. Seorang pendekar sejati berbuat untuk orang banyak dan untuk negaranya, bukan untuk dirinya sendiri. Ia juga menjadi semakin berisi semakin rendah hati, semakin difitnah semakin memaafkan, dan semakin dihujat semakin tenang, bukan semakin marah. Seorang pendekar sejati tidak mengenal kata dendam, dan harus mampu membela diri, keluarga, lingkungan, dan negara tanpa mengancam atau menyakiti orang lain.

Bangsa yang kuat dan besar adalah bangsa yang tidak melupakan sejarahnya. Dalam sejarah Indonesia, sudah banyak muncul pemimpin-pemimpin tangguh, pendekar-pendekar pembela rakyat dan keadilan, serta tokoh-tokoh pejuang yang berani melawan penjajahan dan dominasi bangsa lain. Mereka adalah sosok-sosok yang berani, jujur, dan tanpa pamrih dalam membela keadilan dan kebenaran. Saat ini, sikap-sikap pendekar tersebut diajarkan secara turun-temurun di setiap perguruan pencak silat di Indonesia.

Sebagai pendekar, saya percaya bahwa menghindari kekerasan adalah hal yang sangat penting. Seorang kesatria harus selalu memilih jalan yang baik, menjauhi permusuhan, dan mengutamakan persaudaraan serta persahabatan. Kita harus menjadi tegar, terus memilih jalan yang benar, dan menghindari kebencian serta dendam. Seorang pendekar harus melatih diri untuk berani, namun tanpa membawa rasa benci dan dendam, sebagai contoh seperti dalam sejarah Jepang dan Amerika.

Sikap-sikap pendekar ini juga ditemukan dalam buku-buku seperti “The Swordless Samurai” karya Kitami Masao dan “Warrior of the Light” karya Paulo Coelho. Seorang pendekar juga harus menjauhkan diri dari jalan yang gelap, penuh keserakahan, kedengkian, iri hati, fitnah, kekejaman, dan kecurangan. Selain itu, seorang pendekar harus percaya pada keajaiban, dan karena keyakinannya pada perubahan positif, perubahan tersebut pun terjadi.

Sebagai seorang pendekar, saya meyakini bahwa sikap-sikap ini membentuk dasar kepemimpinan yang tangguh dan bertanggung jawab. Semoga ajaran-ajaran dari para pendekar sejati ini terus menginspirasi generasi-generasi selanjutnya dalam membangun bangsa yang kuat dan adil.

Source link