Di 2050, Indonesia Diprediksi Akan Menyalip Jepang dan Menjadi Ekonomi Terbesar ke-4 di Dunia

by -85 Views

Presiden Joko Widodo menyerukan negara G7 dan G20 untuk bersama-sama mengatasi krisis pangan yang saat ini mengancam rakyat di

Jakarta, CNBC Indonesia – Indonesia diperkirakan akan menjadi dengan ekonomi terbesar keempat pada tahun 2050. Posisinya berada di bawah China, India dan AS yang masing-masing di posisi 1, 2, dan 3. Hal ini diungkap dalam laporan proyeksi pertumbuhan global jangka panjang hingga tahun 2050 yang dirilis oleh PricewaterhouseCoopers (PwC).

Kepala Ekonom PwC John Hawksworth mengatakan pertumbuhan ekonomi global akan didorong oleh negara-negara emerging market, yang secara bertahap akan meningkatkan kontribusinya terhadap PDB dunia seiring berjalannya waktu.

“Dengan negara-negara E7 seperti Brasil, Tiongkok, India, india, Meksiko, Rusia, dan Turki tumbuh dengan rata-rata pertumbuhan tahunan hampir 3,5% selama 34 tahun ke depan, dibandingkan menjadi hanya 1,6% untuk negara-negara maju G7 seperti Kanada, Perancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris dan Amerika Serikat,” kata Hawksworth.

Pada tahun 2050, Hawksworth menjelaskan negara-negara berkembang seperti Meksiko dan Indonesia kemungkinan besar akan lebih besar dibandingkan Inggris dan Perancis, sementara Pakistan dan Mesir mungkin akan melampaui Italia dan Kanada (dalam basis PPP).

Dalam hal pertumbuhan, lanjut Hawksworth, Vietnam, India, dan Bangladesh dapat menjadi negara dengan pertumbuhan tercepat hingga tahun 2050, dengan rata-rata pertumbuhan sekitar 5% per tahun.

Kemudian, PwC melihat Nigeria memiliki potensi untuk menjadi negara dengan pertumbuhan ekonomi terbesar di Afrika dan dapat menaikkan peringkat PDB dari peringkat ke-22 ke peringkat ke-14 pada tahun 2050.

Namun Nigeria hanya akan mewujudkan potensi ini jika mereka dapat mendiversifikasi perekonomiannya dari minyak dan memperkuat institusi dan infrastrukturnya. Kolombia dan Polandia juga menunjukkan potensi yang besar, dan diproyeksikan menjadi negara dengan pertumbuhan ekonomi paling cepat di kawasan masing-masing, Amerika Latin dan Uni Eropa. Meskipun Turki diproyeksikan akan tumbuh lebih cepat di wilayah Eropa yang lebih luas.

Hawksworth mencatat semua negara G7 tetap berada di atas E7 dalam peringkat PDB per kapita pada tahun 2050, kecuali Italia. Italia jatuh ke urutan 21 pada 2050, dari urutan 12 pada 2016.

Terakhir, PwC memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global tahunan rata-rata sekitar 3,5% selama 4 tahun ke depan hingga tahun 2020. Namun, pergerakannya akan melambat menjadi 2,7% pada tahun 2021-2030, 2,5% pada dekade setelahnya, dan 2,4% pada tahun 2041-2050.

“Hal ini akan terjadi karena banyak negara maju mengalami penurunan tajam dalam populasi usia kerja. Pada saat yang sama, tingkat pertumbuhan negara-negara berkembang akan melambat seiring dengan semakin matangnya perekonomian negara-negara tersebut,” ungkap Hawksworth.