Pasukan Israel terus melakukan serangan ke Jalur Gaza dan Tepi Barat (West Bank). Setidaknya 46 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka dalam serangan oleh pasukan Zionis di kamp pengungsi Jabalia di Gaza utara.
Sementara itu, Ismail Haniyeh, kepala kantor politik Hamas, berada di Kairo Mesir. Kehadirannya di sana menandakan kemungkinan adanya fase baru dalam negosiasi gencatan senjata.
Sebanyak 46 jenazah dan 110 orang terluka telah dibawa ke Pusat Medis Jabalia sejak pagi hari di Gaza utara. Hal ini disampaikan oleh direktur jenderal Kementerian Kesehatan di Gaza Munir al-Bursh. Lebih dari selusin orang tewas kemarin dalam serangan Israel di kamp pengungsi Jabalia, tempat terjadinya beberapa serangan Israel paling intens sejak 7 Oktober.
Perhimpunan Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) mengatakan pasukan Israel telah “mengepung dan mengepung” pusat ambulans mereka di Jabalia dari segala arah. Lebih lanjut, pasukan Israel telah mengatakan bahwa mereka telah menguasai kamp pengungsi Jabalia di Jalur Gaza utara, tempat terjadinya beberapa serangan Israel paling intens sejak perang dimulai.
Dalam sebuah wawancara dengan Al Jazeera, pejabat Hamas Ghazi Hamad mengatakan bahwa “prioritas” kelompok tersebut di tengah negosiasi yang sedang berlangsung adalah menghentikan perang. Hamas siap untuk bernegosiasi dengan semua pihak setelah perang berhenti, dengan tujuan mencapai “kompromi besar” bagi para tahanan Palestina dan tawanan di Gaza.
Wakil direktur regional negara-negara Arab di Organisasi Buruh Internasional (ILO), Peter Rademaker, menyatakan bahwa warga Palestina di Gaza “akan berada dalam kemiskinan selama berbulan-bulan dan bertahun-tahun mendatang” karena perang Israel di wilayah kantong tersebut. Seiring dengan berlanjutnya perang, banyak orang di Gaza dan juga Tepi Barat tidak memiliki pendapatan, tidak memiliki upah.
NetBlocks mengatakan insiden serangan Israel berdampak pada wilayah selatan Gaza, “tempat telekomunikasi telah pulih selama beberapa hari terakhir”.
Juru bicara pasukan Israel menulis di X bahwa angkatan udara telah melakukan serangan terhadap infrastruktur Hizbullah dan situs militer di Lebanon. Sementara Hizbullah mengumumkan bahwa enam warganya telah terbunuh dalam 24 jam terakhir.
Kementerian Kesehatan Palestina dan Perhimpunan Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS), mencatat setidaknya ada 19.667 korban tewas, termasuk sekitar 7.729 anak-anak dan 5.153 wanita per Rabu (20 Desember 2023). Korban luka-luka melebihi 52.586 orang, termasuk 8.663 anak-anak dan 6.327 perempuan. Sementara di Tepi Barat, tercatat 301 orang tewas, termasuk sekitar 72 anak-anak dan lebih dari 3.365 dilaporkan luka-luka.