Jakarta, CNBC Indonesia – Setidaknya 107,63 juta orang diperkirakan bakal melakukan perjalanan selama musim libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024. Sebanyak 6,04% diantaranya atau sekitar 6,78 juta orang diprediksi akan memanfaatkan kapal penyeberangan dan 3,44% atau sekitar 3,86 juta orang diperkirakan bakal berlibur akhir tahun ini menggunakan moda transportasi kapal laut.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memperkirakan lonjakan penumpang arus berangkat akan terjadi pada hari Jumat (22/12) hingga Sabtu (23/12) dan arus balik pada hari Selasa (26/12) hingga Rabu (27/12). Sementara arus berangkat kedua akan terjadi pada hari Jumat (29/12) dan Sabtu (30/12), sedangkan arus balik pada hari Senin (01/01/2024) hingga Selasa (02/01/2024.
“Beberapa hal yang harus menjadi perhatian dan diapresiasi mulai dari penerapan batasan radius aksesibilitas pembelian tiket online. Dan untuk menunjang kelancaran di (Pelabuhan) Ketapang, dapat dilakukan pemindahan/pengalihan sementara Dermaga LCM Ketapang ke Lahan Bulusan selama periode Nataru (Natal dan Tahun Baru). Satu lagi, untuk menambah kapasitas di Ketapang agar ditambah kapal besar tambahan ke Ketapang-Gilimanuk,” kata Menhub dalam keterangan resmi, Selasa (19/12/23).
Koordinasi dan perbaikan harus terus berlangsung demi peningkatan layanan di pelabuhan Ketapang dan Gilimanuk selama masa libur Natal dan Tahun Baru. Apalagi, kedua pelabuhan ini biasanya bakal sibuk dalam momen liburan.
“Pengaturan mobilitas kendaraan penumpang dan logistik juga telah dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan selama masa Nataru,” kata Menhub.
Untuk di Gilimanuk sendiri, menurut Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Shelvy Arifin, dipastikan dermaga movable bridge dengan kapasitas hingga 60 ton sudah dapat beroperasi pada libur akhir tahun kali ini.
“Adanya peningkatan kapasitas dermaga ini akan memungkinkan kapal-kapal dengan muatan yang lebih besar dapat sandar, seperti Jatra II yang sudah siap beroperasi sejak 15 Desember 2023,” katanya.
Demi optimalisasi layanan penyeberangan di Lintas Ketapang-Gilimanuk, mulai tanggal 15 Desember 2023 sampai dengan 6 Januari 2024 dilakukan pengalihan layanan angkutan penyeberangan yang semula Lintas Ketapang (Banyuwangi) – Lembar (NTB) menjadi Lintas Jangkar (Situbondo) – Lembar (NTB). Dengan demikian selama periode tersebut Pelabuhan Penyeberangan Ketapang hanya akan terfokus untuk melayani pengguna jasa yang akan menuju Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk di Provinsi Bali.
Selain pengalihan layanan di atas, ASDP juga telah menambah kapasitas pelabuhan dengan mempersiapkan Dermaga Bulusan yang terletak di sebelah Pelabuhan Ketapang. Untuk meningkatkan kelancaran operasional dan pelayanan di Pelabuhan Ketapang, akan dilakukan rekayasa pengalihan layanan yang semula layanan LCM Ketapang – LCM Gilimanuk menjadi Dermaga Bulusan – LCM Gilimanuk dimana di Dermaga Bulusan tersebut akan difokuskan untuk kendaraan angkutan barang (truk) yang akan menyeberang ke Pulau Bali.
“Pemisahan kendaraan penumpang dan barang ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas operasional dan pelayanan di Pelabuhan Ketapang,” pungkas Shelvy.