Update mengenai korban akibat bom Hamas di gudang nuklir Israel

by -98 Views

Perang belum berakhir di Gaza, Palestina, dengan fakta baru yang terus muncul. Jumlah korban tewas terus naik hingga hampir menyentuh 16.000. Israel dikabarkan memperluas serangan, tidak hanya ke Gaza Utara tetapi juga ke Gaza Selatan. Ancaman perang juga menyebar ke Lebanon dengan intensitas serangan Israel yang meminta WHO untuk mengosongkan gudang bantuannya di Gaza Selatan dalam waktu 24 jam.

Israel melancarkan serangan ke Gaza Selatan, dengan media Inggris melaporkan bahwa puluhan tank Israel, pengangkut personel lapis baja, dan buldoser memasuki Jalur Gaza dekat Khan Younis. Data terbaru dari Kementerian Kesehatan Gaza menunjukkan bahwa jumlah korban tewas adalah 15.899 orang, dengan lebih dari 42.000 orang lainnya terluka dalam serangan itu. Sebanyak 70% korban agresi Israel di Gaza adalah perempuan dan anak-anak, dan 56 pusat kesehatan di Gaza dihancurkan oleh Israel.

Seorang pejabat PBB memperingatkan akan “skenario yang lebih mengerikan” bakal terjadi di Gaza, dengan serangan terbaru Israel yang membabi buta akan menghentikan bantuan kemanusiaan di wilayah itu. Tentara Israel juga meminta WHO untuk mengosongkan gudang bantuannya di Gaza selatan.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memperkirakan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akan menghadapi tuntutan kejahatan perang. Ia akan menjadi terdakwa di Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas serangan negaranya di Gaza, Palestina. Erdogan juga mengutuk Barat yang selama ini memberi dukungan pada Israel.

AS mengatakan Hamas melanggar perjanjian untuk membebaskan lebih banyak sandera perempuan, yang menyebabkan gagalnya gencatan senjata dengan Israel. Israel juga membombardir Hizbullah di Lebanon sebagai respons terhadap serangan dari Lebanon.

Di sisi lain, investigasi dilakukan oleh The New York Times menemukan bahwa kemungkinan roket Hamas berhasil membombardir gudang nuklir Israel, di basis militer Sdot Micha, dalam serangan 7 Oktober. Meskipun tembakan Hamas itu tidak mengenai rudal nuklir secara langsung, hantaman roket memicu kebakaran di basis militer yang menyimpan berbagai persenjataan sensitif tersebut.