Militer Israel memperpanjang serangan daratnya di Gaza selatan. Pasukan Israel menangkap lebih banyak warga Palestina dalam penggerebekan semalam dan dini hari di Tepi Barat yang diduduki.
Israel juga terus melancarkan serangan di daerah yang dianggap aman, serta memerintahkan warga di selatan Jalur Gaza untuk segera meninggalkan lokasi tersebut.
Kementerian Kesehatan Palestina dan Perhimpunan Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) mencatat bahwa setidaknya ada 15.523 korban tewas, termasuk 6.600 anak-anak dan 4.300 wanita per Senin (4 Desember 2023).
Korban luka-luka mencapai 41.316 orang, dengan sekitar 70% di antaranya adalah anak-anak dan perempuan. Sementara itu, total 62 jurnalis telah tewas sejak perang Israel-Gaza dimulai pada 7 Oktober.
Serangan Israel juga menghantam rumah-rumah, pusat komersial, dan rumah sakit di utara, tengah, dan selatan Gaza. Beberapa daerah pemukiman di Deir el-Balah juga terkena dampak, di mana serangan Israel menewaskan dan melukai orang.
Selanjutnya, pasukan Israel juga menggerebek wilayah Tepi Barat dalam semalam. Tepi Barat yang lebih luas dan diduduki menjadi sasaran serangan dari utara ke selatan, yang paling mematikan terjadi di Qalqilya.
Pada sisi lain, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdoğan, menyebut Benjamin Netanyahu sebagai penjahat perang atas serangan Israel di Gaza. Ia mengatakan bahwa Gaza merupakan tanah Palestina dan akan selalu menjadi milik rakyat Palestina.
Pejabat pemerintahan Biden juga dijadwalkan untuk mengunjungi Israel guna membahas rencana Gaza pasca perang.
Korban Perang Gaza Terus Bertambah dan Warga Gaza Ditangkap dalam 9 Update Terbaru
