Israel melanjutkan serangan intensifnya di utara dan selatan Gaza untuk hari ketiga sejak berakhirnya gencatan senjata dengan Hamas. Aksi itu menewaskan ratusan warga Palestina dalam waktu 24 jam.
Pada Minggu malam, militer Israel juga mengatakan telah memperluas operasi daratnya ke seluruh Gaza. “IDF [Pasukan Pertahanan Israel] terus memperluas operasi daratnya terhadap pusat-pusat Hamas di seluruh Jalur Gaza,” kata juru bicara Laksamana Muda Daniel Hagari kepada wartawan di Tel Aviv., sebagaimana dikutip The Guardian, Senin (4/12/2023).
Sebelumnya, kamp pengungsi Jabaliya di utara diserang, dengan laporan awal mengatakan puluhan orang tewas dan setidaknya satu blok pemukiman hancur. Rekaman video menunjukkan orang-orang mencari mayat di bawah reruntuhan.
Sekitar 300 orang dilaporkan berlindung di sekitar lokasi serangan terbaru, di area kamp yang berulang kali menjadi sasaran Israel selama sebulan terakhir. Adapun sulit untuk mengonfirmasi jumlah korban sebenarnya.
Pengeboman besar-besaran juga dilaporkan terjadi di kota selatan Khan Younis, yang menjadi fokus serangan Israel, sementara militernya menuntut evakuasi lebih lanjut terhadap warga sipil dari wilayah kota, menyuruh mereka menuju ke selatan ke Rafah atau ke barat. Pada Minggu malam, ada laporan bentrokan antara Hamas dan pasukan Israel satu mil dari kota.
Ismael al-Thawabteh, direktur jenderal kantor media pemerintah di Gaza, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa lebih dari 700 warga Palestina telah terbunuh dalam waktu 24 jam hingga siang hari. Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas kemudian mengatakan bahwa 15.523 warga Palestina telah tewas sejak dimulainya perang, termasuk 316 orang tewas dan 664 orang terluka “dalam beberapa jam terakhir”.
Menurut badan kemanusiaan PBB, OCHA, diperkirakan 1,8 juta orang menjadi pengungsi internal, naik dari angka sebelumnya sebesar 1,7 juta. Gambar menunjukkan warga Palestina berusaha meninggalkan sebagian wilayah Khan Younis sejalan dengan tuntutan Israel untuk mengungsi.