Prabowo Subianto, calon Presiden, menegaskan komitmennya untuk melanjutkan program hilirisasi yang telah dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hilirisasi, yang merujuk pada pengolahan bahan baku menjadi produk bernilai tambah, dianggap sebagai kunci untuk memajukan ekonomi nasional dan mengurangi ketergantungan pada negara asing.
Dalam sebuah pernyataan resmi di Jakarta, Prabowo menyatakan, “Jika kita ingin berdaulat dan merdeka, ekonomi kita harus berada di tangan kita sendiri.” Menurutnya, melalui hilirisasi, nilai tambah bagi ekonomi Indonesia dapat ditingkatkan secara signifikan.
Prabowo juga menekankan pentingnya mengambil kendali ekonomi nasional dalam simposium di Kementerian Pertahanan. Dia menegaskan, “Jika kita benar-benar ingin berdaulat dan merdeka, ekonomi kita harus benar-benar berada di tangan kita sendiri.”
Presiden Jokowi sebelumnya telah menyoroti hilirisasi sebagai strategi utama untuk mendorong pendapatan per kapita Indonesia mencapai US$10.000 dalam dekade mendatang. Hal ini mencakup komoditas mineral dan produk kelautan, termasuk rumput laut. Jokowi tengah mempersiapkan proyek percontohan terkait hilirisasi rumput laut yang dapat diadopsi di seluruh wilayah nusantara sebagai bukti komitmennya.
Prabowo menegaskan visi yang sama, yaitu kemandirian ekonomi melalui hilirisasi. Dia menyatakan, “Komoditas akan kita lakukan hilirisasi dan ekonomi kita akan melompat lebih jauh.”
Hilirisasi tidak hanya penting dari segi ekonomi, tetapi juga dalam konteks geopolitik dan geostrategi. Sebagai sebuah negara dengan sumber daya alam yang melimpah, pilihan Indonesia adalah membangun kekuatan dan menjaga kekayaan atau menyerah pada dinamika global, menurut Prabowo.
Dengan adanya komitmen kuat dari para pemimpin nasional, langkah strategis melalui hilirisasi dapat menjadi tonggak baru bagi pertumbuhan dan kemandirian ekonomi Indonesia di masa depan. (SENOPATI)