Presiden Xi Jinping Berikan Tanggapan Baru Terkait Situasi Gaza

by -194 Views

China memberikan respons terbaru terkait perang Gaza. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) China mengungkapkan pernyataan Presiden China Xi Jinping dan pertemuan Menlu China dengan negara Arab dan Muslim pada hari Senin.

Presiden Xi Jinping, dalam percakapan telepon dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron, menekankan perlunya penerapan solusi dua negara dengan segera. Kedua pemimpin sepakat bahwa semua pihak harus mencegah situasi di wilayah Gaza semakin memburuk.

“Prioritas utama adalah mencegah situasi Palestina-Israel semakin memburuk,” tegasnya seperti yang dikutip oleh Kementerian Luar Negeri China, Senin.

China telah secara konsisten menyuarakan penyelesaian konflik sejak perang pecah. China saat ini memainkan peran penting dalam beberapa penyelesaian masalah di Timur Tengah, seperti menengahi konflik Arab Saudi dan Iran serta membantu kedua negara tersebut dalam membuka kembali hubungan pada pertengahan 2023.

Delegasi dari negara-negara seperti Otoritas Palestina, Indonesia, Mesir, Arab Saudi, dan Yordania melakukan pembicaraan terkait konflik Gaza di Beijing. Dalam forum tersebut, Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengatakan bahwa dunia harus bertindak segera untuk menenangkan perang antara Israel-Hamas.

Wang menekankan bahwa bencana kemanusiaan sedang terjadi di Gaza dan hal itu mempengaruhi seluruh dunia. Ia juga menyerukan komunitas internasional untuk segera bertindak dan mengambil langkah-langkah efektif untuk mencegah tragedi ini meluas.

Wang juga menegaskan bahwa China akan selalu membela hak dan kepentingan negara-negara Arab dan Muslim, serta mendukung upaya rakyat Palestina untuk memulihkan hak dan kepentingan nasional mereka yang sah.

Sebelumnya, Israel telah berjanji untuk menghancurkan Hamas karena serangan 7 Oktober yang konon menewaskan 1.200 orang dan menculik 240 sandera. Pemerintah Hamas di Gaza mengatakan sedikitnya 13.300 orang tewas dalam serangan udara dan operasi darat Israel yang terus berlanjut.

Dunia pun menyerukan gencatan senjata segera. The Washington Post sempat melaporkan bahwa akan ada jeda kemanusiaan selama lima hari dalam waktu dekat, dengan pertukaran sandera sebagai bentuk imbalan oleh Hamas.