Maritim RI Tetap Sama Selama 10 Tahun, Ganjar: Tidak Ada Niat untuk Berubah!

by -370 Views
Maritim RI Tetap Sama Selama 10 Tahun, Ganjar: Tidak Ada Niat untuk Berubah!

Calon presiden Ganjar Pranowo menganggap, bahwa pembangunan sektor maritim selama 10 tahun ini tidak mengalami perbaikan disebabkan tidak adanya niat yang sungguh-sungguh dalam pengembangannya dari pemerintahan saat ini.
Pernyataan ini, ia sampaikan saat ditanya Guru Besar Paramadina Profesor Didin Damanhuri mengenai pandangannya terhadap arah pembangunan sektor maritim Indonesia sebagai negara kepulauan saat ini yang mandek, dan malah mengusung konsep kontinen.
Tercermin dari arah pembangunan yang masih difokuskan pada pengembangan jalur darat, mulai dari infrastruktur tol, hingga kereta cepat yang sampai memanfaatkan utang besar yang disediakan dari China melalui program The Belt and Road Initiative.
“Sudah 10 tahun sebenarnya pembicaraan maritim ini tapi kayaknya enggak jalan, yang masih dominan continental based development. Kenapa hampir 10 tahun ini enggak ada perubahan?” tanya Didin ke Ganjar dalam acara Sarasehan 100 Ekonom 2023 yang diselenggarakan oleh INDEF dan CNBC Indonesia, dikutip Jumat (10/11/2023).
Merespons pertanyaan itu, Ganjar menganggap tak ada alasan lain, selain tidak niatnya pembangunan maritim Indonesia yang dulunya dijanjikan sebagai poros maritim dunia.
“Mengapa 10 tahun ekonomi maritim enggak ada perubahan? ya enggak niat pak. Mau pake alasan apa lagi? masih land based, continental based,” ucap Ganjar.
Ganjar lalu mempertanyakan sejumlah kebijakan pemerintah saat ini yang tak fokus membangun berbagai fasilitas maritim, salah satunya puskesmas terapung. Lalu, juga tidak adanya kemajuan membangun sistem transportasi laut yang andal.
“Kenapa fasilitas kesehatannya bangun Puskesmas? kenapa tidak Puskesmas terapung. Kenapa buat jalan tapi enggak buat sistem transportasi laut?” tutur Ganjar.
Oleh sebab itu, dia mengatakan kesungguhan dalam membangun sektor kemaritiman seharusnya melibatkan pihak-pihak terkait yang memiliki ideologi kuat membangun sektor maritim, seperti di antaranya adalah para akademisi dan aktivis.
“Maka kenapa saya sampaikan di depan, kenapa kita harus libatkan para peneliti, aktivis, mereka yang cukup ideologis untuk membangun kekuatan laut kita. Saya nemu kok orang-orang Indonesia yang hebat, saya panggil, dan juga melamar bapak ibu di ruangan ini, kita seriusin yuk ini,” tuturnya.
Salah satu program yang ia suarakan terkait pembangunan ini ialah menggarap sektor yang belum terjamah, yakni pengembangan bisnis rumput laut. Ia mengaku sudah bicara banyak dengan banyak ahli untuk mengembangkan budidaya rumput laut untuk memajukan ekonomi maritim Indonesia.
“Saya sudah ketemu beberapa orang, kenapa saya waktu itu bilang rumput laut? Saya sampai secara teknis dikasih tahu, Mas Ganjar cukup 15 meter, pantainya, kita bisa budidaya, anda hitung. Ada berapa, saya minta hitung staf saya, hitung, oh gede minta ampun,” ungkap Ganjar.
“Tapi kenapa kita tidak melalukan, enggak niat pak. Mereka yang punya kepentingan inginnya yang lebih gampang, maka ketika governance enggak jalan, maka kritiknya muncul. Dikuasai sekian orang, udah terlanjut pak,” tegasnya.
Artikel Selanjutnya
Luhut Ungkap Hilirisasi Rumput Laut Bakal Masuk PSN
(haa/haa)