Jakarta, CNBC Indonesia- Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sedang melakukan penelitian terhadap potensi hilirisasi produk turunan rumput laut yang memiliki nilai tambah tinggi melalui biostimulan, bioplastik, biofuel, pakan hewan, nutraseutikal, protein alternatif, farmasi, dan tekstil.
Dalam sektor pertanian, hilirisasi rumput laut dilakukan dengan mengembangkan pupuk organik berbasis rumput laut yang dapat menjadi prebiotik untuk meningkatkan produksi tanaman dan kesuburan tanah.
Kepala Pusat Riset Tanaman Pangan BRIN, Yudhistira Nugraha, mengatakan Pusat Riset Bioindustri Laut dan Darat di Lombok Utara telah mengidentifikasi spesies rumput laut yang dapat dimanfaatkan untuk sektor pertanian.
Hasil pengembangan biostimulan ini telah diujicobakan pada beberapa komoditas pangan. Di Sumbawa Barat, limbah rumput laut telah dimanfaatkan sebagai pupuk organik yang berhasil meningkatkan produktivitas dan mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia.
Bagi para petani rumput laut, pengembangan biostimulan rumput laut ini disambut baik oleh Ketua Umum Asosiasi Rumput Laut Indonesia (ARLI), Safari Azis, karena dapat meningkatkan hasil produksi rumput laut petani pesisir.
Bagaimana potensi dan tantangan hilirisasi rumput laut untuk komoditas pangan seperti padi? Simak wawancara Bramudya Prabowo dengan Kepala Pusat Riset Tanaman Pangan BRIN, Yudhistira Nugraha, dan Ketua Umum Asosiasi Rumput Laut Indonesia (ARLI), Safari Azis dalam Squawk Box, CNBC Indonesia (Kamis, 10/10/2024)