Akan Muncul Kembali Pembangkit Raksasa

by -126 Views

Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru saja meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata berkapasitas 192 Mega Watt peak (MWp) pada hari ini, Kamis (09/11/2023). PLTS terapung ini terpasang di atas Waduk Cirata yang berlokasi di tiga Kabupaten Jawa Barat, yakni Purwakarta, Cianjur, dan Bandung Barat. PLTS terapung ini digadang sebagai PLTS terapung terbesar di kawasan Asia Tenggara (ASEAN) atau terbesar ke-3 di dunia. Tak hanya berhenti pada proyek PLTS Terapung Cirata ini, Presiden Jokowi mengatakan pemerintah akan terus mengembangkan proyek energi baru terbarukan lainnya. Presiden Jokowi menyebut, usai proyek PLTS Terapung Cirata ini, akan ada proyek “raksasa” lainnya di sektor energi baru terbarukan, yakni Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) atau hydro power. “Kita yang kedua ini mungkin yang agak gede lagi, yang hydro power. Tapi memang belum final,” ungkap Jokowi di sela acara peresmian PLTS Terapung Cirata, Purwakarta, Kamis (9/11/2023). Jokowi mengatakan bahwa proyek pembangkit PLTA tersebut masih dalam proses studi yang lebih lanjut. Dia menyebutkan bahwa proyek tersebut akan menjadi proyek EBT terbesar di Indonesia. Selain itu, dia mengakui bahwa pemerintah perlu berupaya keras untuk mencapai target bauran EBT dalam negeri sebesar 23% pada 2025. Menurutnya, bauran energi baru terbarukan di dalam negeri kini memang sempat terkendala pandemi Covid-19. Seperti diketahui, proyek konstruksi PLTS Terapung Cirata ini sudah berjalan kurang lebih selama tiga tahun dan merupakan bentuk kolaborasi global antara PT PLN (Persero) melalui Subholding PLN Nusantara Power dan perusahaan asal Uni Emirat Arab (UEA), Masdar. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN telah merencanakan pembangunan PLTS sejak 2021. Dia menjelaskan bahwa PLTS Terapung Cirata merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang memasok energi bersih untuk sistem kelistrikan wilayah Jawa Bali. Dengan kapasitas yang masif, PLTS Terapung Cirata tentunya akan membantu masyarakat mendapatkan pasokan listrik yang lebih hijau. Selain itu, proyek ini juga akan memberikan kontribusi penambahan bauran energi baru terbarukan (EBT) sebagai wujud komitmen dan kepedulian negara terhadap lingkungan serta keberlanjutan. PLTS ini terdiri dari 13 pulau/arrays dengan lebih dari 340 ribu panel surya yang dapat menghasilkan listrik untuk disalurkan ke lebih dari 50 ribu rumah. Ribuan tenaga kerja dan UMKM lokal pun ikut menjadi bagian dari pembangunan proyek ini. Kemudian, tarif PLTS Terapung Cirata sangat kompetitif dan akan meningkatkan kemandirian melalui pemanfaatan energi dari sumber daya alam lokal. Bahkan, proyek ini akan membuka kesempatan kepada masyarakat yang ingin berpartisipasi dalam pengembangan energi hijau baik melalui Renewable Energy Certificate (REC) PLN maupun perdagangan karbon. “Kita punya misi bersama untuk menyelamatkan bumi, tetapi di sisi lain juga tetap menjaga pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan pekerjaan, dan menyejahterakan masyarakat,” terang Darmawan.