Kementerian Perhubungan Angkat Bicara Mengenai Kontroversi LRT Jabodebek, Ini Pernyataannya.

by -106 Views

Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan meminta maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan akibat adanya perawatan sarana LRT Jabodebek. Waktu tunggu LRT Jabodebek menjadi lebih lama, bahkan bisa mencapai 1 jam saat non-peak.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, Risal Wasal, akan mendorong dan memastikan pelayanan LRT Jabodebek terus berjalan dengan penyesuaian jadwal. Ia juga meminta agar perawatan sarana kereta LRT Jabodebek dipercepat. Risal menjelaskan bahwa perawatan ini diperlukan untuk memastikan keselamatan perjalanan LRT Jabodebek.

“Berdasarkan temuan inspektur kami di lapangan, ditemukan pengikisan pada ruas-ruas jalur tertentu. Kami tengah melakukan pemeriksaan roda dan kondisi rel untuk mengatasi hal tersebut,” ungkap Risal.

Lebih lanjut, Risal menyatakan bahwa Kemenhub telah mengarahkan pihak operator, kontraktor, dan stakeholder lainnya untuk tetap mempertahankan layanan dan segera menindaklanjuti temuan yang ada. Dengan adanya perawatan ini, rangkaian kereta yang dapat dioperasikan penuh adalah 8 rangkaian, dan pihak operator diharapkan dapat memaksimalkan seluruh rangkaian tersebut.

Selama proses perawatan berlangsung, pelayanan LRT Jabodebek akan disesuaikan dengan waktu tunggu antar kereta (headway) sebagai berikut:
– Peak Hour:
– Harjamukti/Jatimulya – Cawang (PP): 30 Menit
– Cawang – Dukuh Atas (PP): 15 Menit
– Off-peak Hour:
– Harjamukti/Jatimulya – Cawang (PP): 60 Menit
– Cawang – Dukuh Atas (PP): 30 Menit

Risal juga mengimbau para calon penumpang LRT Jabodebek untuk menyesuaikan jadwal keberangkatannya. Ia berharap agar operator dapat aktif menginformasikan perubahan jadwal selama perawatan berlangsung, sehingga tidak menimbulkan kebingungan pada masyarakat.