Kelompok Palestina Hamas mengumumkan bahwa militannya di Lebanon selatan telah meluncurkan roket ke arah Israel sebagai bagian dari eskalasi baru di sepanjang perbatasan. Kelompok Hizbullah yang mendukung Hamas juga mengklaim telah menembak jatuh pesawat tak berawak Israel di wilayah Israel menggunakan rudal permukaan-ke-udara. Pertukaran lintas batas ini terjadi setiap hari sejak 7 Oktober ketika militan Hamas menyerbu Israel selatan dan menewaskan lebih dari 1.400 orang. Israel membalas dengan pemboman terhadap Gaza yang telah menewaskan lebih dari 8.000 orang. Tentara Israel melaporkan peluncuran rudal dari Lebanon yang ditujukan ke daerah dekat perbatasan. Israel membalas dengan tembakan ke arah sumber peluncuran, dan angkatan udara Israel melakukan serangan di kota-kota selatan Lebanon. Hamas mengklaim bahwa 16 roket telah diluncurkan oleh pejuangnya di Lebanon ke daerah Nahariya di Israel sebagai tanggapan atas tindakan Israel terhadap rakyat Gaza. Kelompok Islam Jamaah Islamiyah juga mengumumkan bahwa mereka telah menembakkan roket ke kota perbatasan Israel, Kiryat Shmona. Hizbullah mengklaim telah menyerang beberapa posisi tentara Israel dan melaporkan kematian salah satu pejuangnya. Sejak 7 Oktober, kekerasan di perbatasan telah menewaskan setidaknya 59 orang di Lebanon, termasuk pejuang Hizbullah dan warga sipil. Pejabat Israel melaporkan empat kematian, termasuk satu warga sipil. Kekhawatiran akan pecahnya perang antara Hizbullah dan Israel memunculkan kekhawatiran bahwa konflik tersebut dapat meluas ke wilayah yang lebih luas. Sekitar 29.000 orang telah mengungsi di Lebanon akibat bentrokan tersebut.
