Sejarah baru dalam industri bahan bakar penerbangan telah tercipta. PT Pertamina (Persero) telah melakukan uji komersial penggunaan bahan bakar aviasi yang mengandung energi terbarukan dengan nama produk Pertamina Sustainable Aviation Fuel (SAF).
Dikutip dari Oki Muraza, SVP Research & Technology Innovation Pertamina, “Alhamdulillah, satu lagi pencapaian bersejarah bagi Indonesia terwujud. Pada tanggal 27 Oktober 2023, Indonesia akan mencatat penerbangan komersial pertama yang menggunakan SAF.”
Setelah melalui tahap pengembangan dan uji coba keandalan SAF, Pertamina bekerja sama dengan Garuda Indonesia akan melakukan penerbangan menggunakan bahan bakar Pertamina SAF dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta menuju Bandara Internasional Adi Soemarmo pada tanggal 27 Oktober 2023.
Untuk persiapan penerbangan tersebut, Pertamina melakukan pengisian SAF melalui Soekarno-Hatta Fuel Terminal and Hydrant Installation (SHAFTHI) di Cengkareng pada tanggal 26 Oktober 2023. Pengisian SAF juga dilakukan melalui Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Adi Soemarmo sebelum armada kembali ke Soekarno-Hatta.
Oki Muraza menyebutkan bahwa dalam upaya menuju keberlanjutan, ada beberapa sektor yang sulit untuk melakukan transisi energi, seperti sektor konstruksi, produksi baja, dan penerbangan. Upaya transisi di bidang penerbangan dilakukan dengan memproduksi bioavtur atau SAF. Oki Muraza juga menyampaikan bahwa Indonesia memiliki potensi minyak nabati terbesar di dunia, sehingga kini Indonesia dapat menghasilkan SAF dengan menggunakan hidrogenasi. Selanjutnya, Pertamina akan terus mengembangkan metode Isomerisasi untuk meningkatkan kualitas SAF.
Pengembangan Pertamina SAF merupakan salah satu langkah Pertamina dalam melakukan transisi energi, khususnya di bisnis aviasi, sekaligus mendukung pencapaian target Net Zero Emission (NZE) tahun 2060.
Pertamina SAF adalah bahan bakar ramah lingkungan yang menggunakan campuran komponen minyak sawit dalam formula SAF, sehingga dapat mengurangi emisi gas buang pesawat terbang. Selain itu, pemanfaatan komponen minyak sawit ini juga dapat mendorong perkembangan industri dan ekonomi dalam negeri.
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, menyampaikan bahwa Pertamina sebagai pemimpin dalam transisi energi bertekad untuk menjalankan mandat dalam kedaulatan energi dan memenuhi kebutuhan Indonesia dengan mengembangkan bahan bakar hijau. SAF merupakan masa depan bagi industri aviasi.
Pertamina SAF telah melalui uji terbang pada tanggal 4 Oktober 2023, yang dilakukan pada pesawat komersial Boeing 737-800 NG dengan nomor registrasi PK-GFX milik Garuda Indonesia. Uji terbang dilakukan selama 60 menit dengan melintasi area udara Pelabuhan Ratu.
Pertamina SAF merupakan hasil inovasi dan kolaborasi antara subholding Pertamina. Melalui fasilitas Green Refinery PT Kilang Pertamina Internasional di Kilang Cilacap, SAF diproduksi menggunakan metode co-processing Hydrotreated Esters and Fatty Acids (HEFA) dengan standar internasional. SAF akan dipasarkan oleh PT Pertamina Patra Niaga untuk industri aviasi di Indonesia, dan tidak menutup kemungkinan juga dipasarkan ke pasar aviasi internasional.