Perang Hamas-Israel Meningkatkan Kasus Islamofobia di AS

by -233 Views

Perang yang terjadi di Gaza antara Hamas dan Israel telah menyebabkan serangkaian tindakan kekerasan di beberapa negara. Insiden antisemitisme dan islamofobia, termasuk serangan kekerasan dan pelecehan online, telah meningkat di Amerika Serikat sejak perang pecah pada tanggal 7 Oktober. Menurut laporan Reuters, Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) mengatakan bahwa mereka telah menerima 774 pengaduan terkait insiden yang dimotivasi oleh islamofobia dan bias terhadap warga Palestina dan Arab sejak tanggal 7 Oktober hingga Selasa. Ini merupakan jumlah tertinggi sejak tahun 2015. Jumlah ini hampir tiga kali lipat dari jumlah pengaduan rata-rata pada tahun 2022 dalam jangka waktu yang sama. Liga Anti-Pencemaran Nama Baik (ADL) melaporkan peningkatan sebesar 388% dalam kasus antisemitisme di Amerika Serikat dari tanggal 7 Oktober hingga Senin, dibandingkan dengan tahun sebelumnya. ADL melaporkan 312 insiden termasuk pelecehan, vandalisme, dan penyerangan, di mana sekitar 190 di antaranya terkait langsung dengan perang antara Israel dan Hamas. CAIR mengutip beberapa kasus, termasuk serangan terhadap seorang pria Palestina berusia 18 tahun di Brooklyn, ancaman pembunuhan terhadap sebuah masjid, dan kasus penikaman fatal terhadap seorang anak laki-laki Muslim berusia 6 tahun di Illinois, yang disebut menjadi sasaran karena merupakan warga Amerika keturunan Palestina. Pengaduan yang dilaporkan mencakup pesan-pesan kekerasan, terutama di platform online Telegram, serta demonstrasi di mana terdapat dukungan tersirat atau tersurat kuat terhadap Hamas dan/atau kekerasan terhadap orang Yahudi di Israel. Departemen Kehakiman Amerika Serikat telah mengatakan bahwa mereka sedang memantau peningkatan ancaman terhadap orang Yahudi dan Muslim selama konflik ini berlangsung. Presiden Joe Biden juga telah mengutuk antisemitisme dan islamofobia. Serangan yang dilakukan oleh Hamas pada tanggal 7 Oktober diyakini telah menewaskan lebih dari 1.400 orang, sedangkan serangan udara yang dilakukan oleh Israel di Gaza yang dikuasai oleh Hamas dilaporkan telah menewaskan lebih dari 6.500 orang.