Perang antara Israel dan kelompok Hamas dari Palestina telah memasuki hari ke-19. Konflik dan saling serang juga terjadi di wilayah Tepi Barat (West Bank). Selain itu, kelompok Hizbullah dari Lebanon juga terlibat dalam pertempuran di perbatasan negara. Berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan Palestina, sebanyak 6.546 orang, termasuk 2.704 anak-anak, menjadi korban tewas di Gaza. Sedangkan di wilayah Tepi Barat, terdapat 103 korban tewas, termasuk 30 anak-anak dan 1 perempuan. Tercatat pula 25 jurnalis tewas selama meliput perang ini. Sementara itu, data dari militer Israel menyebutkan bahwa sebanyak 1.405 orang, termasuk 308 anggota militer dan 58 anggota kepolisian, tewas dalam perang ini. Israel juga menuntut Sekretaris Jenderal PBB António Guterres untuk mundur dari jabatannya setelah memberikan pidato yang dianggap tidak bermoral terkait perang di Gaza. Dalam pidatonya, Guterres menyebut pembantaian yang dilakukan oleh Hamas sebagai teroris dan menyimpang. Selain itu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan membatalkan rencana perjalanan ke Israel karena merasa Israel telah memanfaatkan niat baik Turki. Erdogan juga menyerukan gencatan senjata antara pasukan Israel dan Palestina serta menggambarkan Hamas sebagai kelompok pembebasan. Situasi perekonomian di Gaza juga mengalami kerusakan parah, dengan dua pertiga penduduk Gaza hidup dalam kemiskinan dan tingkat pengangguran mencapai 45%. Lebih dari sepertiga rumah sakit dan dua pertiga klinik kesehatan di Gaza ditutup akibat kerusakan atau kekurangan bahan bakar. Terjadi pula pertemuan antara pemimpin Hizbullah Lebanon, Hamas, dan Jihad Islam untuk membahas strategi aliansi mereka. Israel juga dilaporkan menyerang Suriah dengan menewaskan delapan tentara di Suriah selatan sebagai respons terhadap serangan roket Suriah.
