Perang Membuat Dunia dalam Kekacauan, Sri Mulyani: Kekhawatiran Merebak di Seluruh Dunia!

by -159 Views
Perang Membuat Dunia dalam Kekacauan, Sri Mulyani: Kekhawatiran Merebak di Seluruh Dunia!

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa situasi dunia saat ini sedang tidak baik-baik saja. Salah satu contohnya adalah harga minyak dunia yang dipengaruhi oleh perang Israel dan Hamas serta Rusia dan Ukraina.

Pada perdagangan Jumat (20/10/2023), harga minyak mentah WTI ditutup melemah 0,69% menjadi US$88,75 per barel, sedangkan minyak mentah brent ditutup melemah 0,24% menjadi US$92,16 per barel. Namun, saat ini harga minyak mentah WTI membuka perdagangan dengan penurunan 0,85% menjadi US$88 per barel, sedangkan minyak mentah brent membuka dengan penurunan 0,05% menjadi US$92,11 per barel.

Sri Mulyani menegaskan bahwa harga minyak sebelumnya cenderung naik menuju US$100, namun kemudian terjadi perang yang menimbulkan kekhawatiran. Saat ini AS tidak memiliki ketua DPR sehingga mereka tidak bisa mengendalikan fiskal. Semua ini adalah masalah dunia yang sedang gonjang-ganjing.

Tekanan perekonomian yang besar di tingkat global akan mempengaruhi aktivitas ekonomi di dalam negeri, namun saat ini masyarakat belum merasakan secara langsung karena pemerintah telah meresponsnya. Oleh karena itu, beban tekanan yang ditanggung oleh APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) tidak langsung dirasakan oleh masyarakat.

Sri Mulyani mengatakan bahwa meskipun dunia sedang gonjang-ganjing, masyarakat tetap bisa bahagia karena ada orang yang menjaga dan merawat mereka. Selain itu, Sri Mulyani menjelaskan bahwa sebagai Menteri Keuangan, ia sibuk mengurusi APBN dan tidak memiliki waktu untuk memberikan kuliah di sana. Hal ini merupakan contoh dari upaya pemerintah untuk menjaga Indonesia dari berbagai guncangan.

Ia juga memastikan bahwa pemerintah akan terus menggunakan APBN untuk menghadapi tekanan yang berasal dari masalah global, namun tetap menjaga kualitasnya dengan menjaga defisit tidak melebihi 3%.

(Artikel dipublikasikan oleh CNBC Indonesia)