Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant telah mengungkapkan pandangannya tentang kemungkinan berakhirnya perang dengan Hamas. Pernyataan ini ia sampaikan pada hari Minggu (22/10/2023).
Menurut Gallant, perang antara Tel Aviv dan Hamas bisa berlangsung selama berbulan-bulan. Ia menegaskan bahwa ini akan menjadi perang terakhir Israel melawan kelompok yang menguasai Jalur Gaza tersebut.
“Dibutuhkan waktu satu bulan, dua bulan, tiga bulan, tetapi pada akhirnya tidak akan ada lagi Hamas,” kata Gallant di sebuah pangkalan angkatan udara yang tidak disebutkan lokasinya oleh kementerian pertahanan.
Gallant juga menambahkan bahwa jet tempur Israel memiliki keahlian untuk melaksanakan hal ini dengan tepat, kualitatif, dan mematikan. Ia yakin Israel akan mampu menghancurkan Hamas secara efektif.
Pernyataan Gallant ini sejalan dengan apa yang telah diungkapkan oleh Duta Besar Israel untuk Singapura, Eliyahu Vered Hazan beberapa hari sebelumnya. Hazan mengatakan bahwa Hamas telah berjanji untuk menghancurkan Israel, sehingga merupakan ancaman besar bagi negara Yahudi tersebut.
Perang antara Hamas dan Israel pecah pada tanggal 7 Oktober. Hamas melancarkan serangan melalui darat, laut, dan udara, serta menyusup ke wilayah Israel, yang mengakibatkan lebih dari 1.000 orang tewas.
Israel membalas serangan tersebut dengan serangan udara ke Jalur Gaza, wilayah Palestina yang dikuasai oleh Hamas. Sejak itu, wilayah tersebut menjadi sasaran pemboman udara selama berhari-hari.
Pada hari ke-16 perang antara Israel dan Hamas, Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan bahwa jumlah korban tewas di Gaza mencapai setidaknya 4.651 orang, sementara 14.254 orang lainnya terluka. Sementara itu, 93 warga Palestina juga tewas dalam kekerasan dan serangan Israel di wilayah Palestina lainnya, yaitu Tepi Barat.
Israel sendiri melaporkan bahwa sekitar 1.400 orang di Israel telah tewas, sebagian besar akibat serangan awal yang dilancarkan oleh Hamas. Selain itu, 203 orang juga diduga ditangkap oleh Hamas selama serangan dan dibawa ke Gaza.