Tank Israel Mendekat, Korban Jiwa Mencapai 5.500

by -128 Views

Konflik berdarah masih terus terjadi di Gaza. Israel terus melancarkan serangan ke wilayah tersebut untuk menumpas kelompok Hamas. Hamas sendiri sebelumnya melancarkan serangan multi-cabang melalui darat, laut, dan udara serta menyusup ke Israel, menyebabkan banyak korban jiwa dan penculikan orang. Kelompok tersebut alasan bahwa ini adalah pembalasan terhadap penyerbuan Al-Aqsa dan pendudukan pemukim Yahudi.

Sebagai balasannya, Israel melakukan serangan udara ke Jalur Gaza yang dikuasai oleh Hamas. Wilayah tersebut menjadi target bombardir udara selama beberapa hari. Badan hak asasi manusia mengutuk krisis kemanusiaan yang semakin parah di Gaza. Pasokan makanan, air, dan listrik hampir habis setelah pasokan diputus oleh Israel.

Pada Selasa malam, rumah sakit Baptist Al-Ahli di Kota Gaza dibom, menewaskan ratusan orang dan memicu protes di Timur Tengah. Rumah sakit ini berfungsi sebagai tempat berlindung bagi mereka yang mencari perlindungan dari serangan udara Israel. Serangan ini telah meningkatkan jumlah korban jiwa warga sipil dan anak-anak di Gaza.

Jumlah korban tewas akibat konflik ini mencapai 5.540 jiwa. Di Gaza sendiri, terdapat 4.137 kematian, termasuk 1.524 anak-anak, 1.000 wanita, dan 11 jurnalis. Israel sendiri mengklaim 1.403 orang tewas, termasuk 306 pasukan dan 57 polisi. Sedangkan 4.629 orang dilaporkan terluka.

Ratusan orang dari berbagai negara berkumpul di Masjid Imam Muhammad bin Abdul Wahhab di Doha, Qatar, untuk mengekspresikan solidaritas terhadap warga Palestina di Gaza dan memprotes serangan Israel. Mereka mengibarkan bendera, membawa spanduk, dan meneriakkan slogan-slogan seperti “Palestina Merdeka” dan mengakhiri pendudukan Israel.

Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) dan ASEAN menyerukan gencatan senjata permanen di Gaza dan meminta dibukanya akses kemanusiaan ke wilayah tersebut. Mantan Perdana Menteri Israel, Naftali Bennett, meminta tentara untuk tidak terburu-buru melakukan operasi darat ke Gaza dan lebih baik melanjutkan serangan udara.

Analisis citra satelit dari Planet Labs mengungkap bahwa Israel mengerahkan ratusan kendaraan tempur menuju Gaza. Ini menunjukkan kemungkinan bahwa Israel sedang mempersiapkan invasi darat. Terdapat juga peningkatan ketegangan antara Israel dan gerakan Houthi di Yaman, yang merupakan proksi Iran.

PBB mengeluarkan peringatan bahwa perang ini dapat mengubah arah konflik Israel-Palestina dan mendorong kawasan Timur Tengah ke dalam bahaya yang lebih besar. Presiden AS, Joe Biden, mengancam Hamas dan menyebutnya sebagai ancaman terhadap keselamatan warga Amerika. Ia juga menyinggung mengenai perang di Ukraina dan mendesak Kongres untuk mengambil tindakan serta mengesahkan paket bantuan ke Kyiv dan Israel.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengungkapkan informasi baru mengenai status sandera dan orang hilang yang ditahan oleh Hamas. Mayoritas sandera tersebut masih hidup, termasuk anak-anak dan lansia. IDF mengatakan bahwa jumlah orang hilang antara 100 hingga 200 orang.

Rumah sakit di Gaza menghadapi tekanan yang semakin meningkat akibat kekurangan bahan bakar, air, dan listrik. Fasilitas kesehatan bahkan tidak dapat berfungsi dengan baik. PBB melaporkan bahwa lebih dari 60% fasilitas perawatan primer di Gaza sudah ditutup dan rumah sakit berada di ambang kehancuran.

Konflik antara Israel dan Hamas semakin eskalatif dan mempengaruhi banyak pihak. Kawasan Timur Tengah tengah menghadapi situasi yang berbahaya dan perlu ada tindakan internasional untuk menghentikan konflik ini serta membantu warga Palestina yang terkena dampaknya.