Bahlil Mengakui Investasi China & Korsel Cepat, Sementara EU & AS Lambat

by -114 Views

Menteri Investasi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengakui bahwa investasi dari China dan Korea Selatan di Indonesia cukup agresif, berbeda dengan Eropa dan Amerika Serikat (AS).

“Yang agresif itu China dan Korea Selatan. Kalau Eropa dan Amerika Serikat ini bagus, tapi proposal dan feasibility study-nya terlalu lama. Jadi negosiasinya butuh iman yang kuat,” tegas Bahlil dalam konferensi pers realisasi investasi kuartal III, Jumat (20/10/2023).

Hal ini tergambar dari realisasi investasi asing pada periode Januari – September 2023. China menduduki posisi teratas dengan total investasi sebesar US$ 5,58 miliar untuk 5.607 proyek. Sementara itu, Korea Selatan berada di posisi ketujuh dengan total investasi sebesar US$ 1,98 miliar untuk 5.215 proyek.

Sementara itu, Amerika Serikat (AS) berada di posisi kelima dengan total investasi sebesar US$ 2,44 miliar untuk 1.911 proyek. Satu-satunya negara dari Eropa yang masuk 10 besar adalah Belanda dengan total investasi sebesar US$ 856,6 juta untuk 2.484 proyek. Inggris dan Perancis berada di posisi 11 dan 12 dengan masing-masing investasi sebesar US$ 290,4 juta dan US$ 244,7 juta.

Meskipun demikian, Bahlil menolak jika dikatakan bahwa investasi di Indonesia dikuasai oleh satu negara, yaitu China. Ia sering kali mendapat protes terkait hal ini. “Selama ini kan seolah-olah kita investasinya hanya China, saya mendapat protes terus. Ini datanya sudah mulai seimbang,” tegasnya.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya
Bahlil: IMF Rusak Investasi Indonesia, Urus Saja Negara Sakit

(haa/haa)