Purwono Widodo, Direktur Utama Krakatau Steel, Meninggal Dunia

by -65 Views
Purwono Widodo, Direktur Utama Krakatau Steel, Meninggal Dunia

Jakarta, CNBC Indonesia – Berita duka, Direktur Utama PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) Purwono Widodo meninggal dunia pada Rabu (2/10/2024). Dari informasi yang diperoleh, Purwono Widodo meninggal dunia Pukul 20.37 di RS Medistra Jakarta.

Corporate Secretary PT Krakatau Steel, M Tantra Maulana dalam siaran tertulisnya menyatakan, bahwa benar adanya berita duka atas meninggalnya Dirut Purwono Widodo. “Manajemen Perseroan memastikan operasional perusahaan tetap berjalan secara normal,” terang Tantra, Rabu malam ini (2/10/2024).

“Dewan Komisaris, Direksi, dan karyawan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk menyatakan duka cita yang mendalam atas kehilangan sosok pemimpin terbaiknya. Mewakili Keluarga Besar Almarhum kami mohon doanya, semoga amal ibadah Almarhum diterima oleh Allah SWT, diampuni segala dosanya, diberikan tempat terbaik di sisiNya, serta keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan. Aamiin Ya Rabbal Alamiin.”

Sebagaimana diketahui, Purwono adalah Dirut Krakatau Steel sejak Januari 2023 menggantikan Silmy Karim. Sejatinya, Purwono adalah orang lama di Krakatau Steel.

Ia menjadi bagian direksi sejak 2017 setelah diangkat sebagai Direktur Pemasaran pada RUPS tahun buku 2016 yang dilaksanakan pada 29 Maret 2017. Kemudian pada RUPSLB 2018 terjadi perubahan nomenklatur jabatan Direktur Pemasaran menjadi Direktur Komersial. Kemudian Purwono dialihtugaskan menjadi Direktur Pengembangan Usaha pada RUPSLB 2020.

Sebelum menjabat sebagai Direktur Pengembangan Usaha Perseroan, Purwono sempat menjabat sebagai General Manager Pemasaran PT Krakatau Steel (2004-2006), dan General Manager Penjualan PT Krakatau Steel (2006-2008). Ia juga pernah menjadi Direktur Komersial PT KHI Pipe Industries (2008-2013), Direktur Utama PT KHI Pipe Industries (2013-2017).

Sedangkan untuk jenjang pendidikan, Purwono menyelesaikan pendidikan terakhir di Magister Manajemen Internasional Universitas Indonesia (1997).