Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan kepada masyarakat untuk tetap tenang setelah militer Israel melancarkan serangan udara terbesar terhadap Hizbullah yang didukung oleh Iran. Otoritas Lebanon melaporkan bahwa korban jiwa akibat serangan udara Israel di wilayah selatan telah mencapai lebih dari 100 orang.
Gallant menyatakan bahwa serangan akan terus dilakukan hingga mencapai tujuan untuk mengembalikan penduduk utara dengan selamat ke rumah mereka. Pasukan Israel telah menyerang Hizbullah di wilayah selatan Lebanon, lembah Bekaa timur, dan wilayah utara dekat Suriah.
Selain itu, juru bicara militer Israel, Avichay Adraee, mengatakan bahwa serangan udara akan dilakukan terhadap rumah-rumah di Lebanon di mana Hizbullah menyimpan senjata. Warga Lebanon selatan juga telah menerima peringatan untuk menjauhkan diri dari posisi yang digunakan oleh Hizbullah.
Menteri Informasi Lebanon, Ziad Makary, menyebut evakuasi sebagai perang psikologis dan menolak untuk melakukan evakuasi. Israel dan Hizbullah saling serang setelah serangkaian pemboman di beberapa wilayah Lebanon dan Suriah.
Pasukan UNIFIL di Lebanon selatan melihat peningkatan pemboman di seluruh wilayah operasi mereka. Serangan ini terjadi sambil perang terberat antara Israel dan Hamas di Gaza.
Israel juga memperingatkan warga Lebanon, terutama yang berada di dekat basis Hizbullah, untuk menjauh karena akan ada serangan yang lebih luas dan tepat terhadap target teror di seluruh Lebanon.
IDF (militer Israel) siap melakukan serangan yang lebih luas terhadap target teror di Lebanon.