Strategi Pengembangan Bisnis PIS untuk Memperkuat Sektor Maritim Indonesia

by -53 Views

Jakarta, CNBC Indonesia – PT Pertamina International Shipping (PIS) memiliki beberapa strategi untuk mendukung Indonesia menjadi negara maritim yang kuat di dunia.

CEO PIS Yoki Firnandi menjelaskan bahwa ada tiga tantangan utama dalam bisnis PIS saat ini, yang terkait dengan sektor industri perkapalan dan logistik.

Tantangan pertama adalah penyediaan layanan yang handal dan efisien, pelayanan yang optimal dan efisien untuk distribusi energi di negara kepulauan seperti Indonesia, dan operasi bisnis yang berkelanjutan.

“Untuk menjawab tantangan tersebut, PIS terus meningkatkan armada untuk memenuhi standar pengguna layanan dalam dan luar negeri, serta mematuhi regulasi internasional. Ini sesuai dengan arahan Kementerian Perhubungan,” kata Yoki dalam acara Shipping dan Logistic Forum 2024 seperti yang dikutip Senin (20/5/2024).

Yoki juga menyatakan bahwa PIS menjaga amanat sebagai urat nadi distribusi energi di Indonesia dengan beroperasi secara efisien namun tetap memprioritaskan aspek keamanan dan keselamatan.

“Saat ini, bisnis PIS juga mendukung isu keberlanjutan dengan menambah armada kapal-kapal pengangkut gas dan petrokimia yang ramah lingkungan. Kami juga siap mengelola terminal energi yang mendukung bisnis berkelanjutan,” tambah Yoki.

Selain menghadapi tantangan bisnis untuk terus berkembang, Yoki menekankan bahwa pelaku industri pelayaran Indonesia perlu go-global untuk memperkuat posisi Indonesia di industri maritim dunia.

“PIS sudah menjadi integrated marine and logistic company terbesar dan terus tumbuh bersama Indonesia dan Asia Tenggara. Kami proyeksikan PIS akan terus tumbuh baik secara bisnis maupun kinerja finansial dengan target kapitalisasi pasar US$ 7 miliar dan pendapatan US$ 8,9 miliar pada 2034,” kata Yoki.

PIS juga telah membuka kantor di Singapura dan Dubai untuk melayani rute internasional dan domestik dalam distribusi BBM dan komoditas lainnya.

PIS juga berkomitmen dalam mencapai target net zero emission 2060 dengan berbagai upaya, mulai dari pemasangan Energy Saving Device hingga penggunaan bahan bakar ganda. PIS telah berhasil mengurangi kadar total CO2 sebesar 25,4 kTCO2e/tahun pada 2023 dengan target pengurangan sebesar 978,6 kTCO2e/tahun pada 2030.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Republik Indonesia Capt. Antoni Arif Priadi juga mendukung pelaku industri maritim Indonesia untuk go-global.

“Kami mendukung perusahaan dalam negeri untuk bersaing di kancah internasional. Pelaku industri seperti INSA, termasuk Pertamina International Shipping, diharapkan dapat menjadi contoh bagi pelaku industri lainnya dan memperkuat nama baik Indonesia,” jelas Antoni.

(Artikel ini disadur dari CNBC Indonesia)